"Pada tingkat spesies tertentu dan keberlangsungan keanekaragaman hayati kawasan plasma nutfah nasional ini akan menjaga keberlangsungan ekosistem, khususnya ekosistem hutan alam yang ada di hutan Kalimantan," ujarnya.
Kabupaten PPU juga memiliki konsen yang sama yaitu untuk menjaga dan menjadi bagian dalam smart forest smart city yang juga menjadi bagian dari ikon IKN Nusantara, bahkan kini Benuo Taka juga dikenal dengan penyebutan Serambi Nusantara.
"Artinya kami adalah copy kecilnya IKN denga mempersiapkan bentuk-bentuk pengelolaan lingkungan yang juga akan setara dengan ibu kota nusantara," jelasnya.
BACA JUGA : Semarak Hari Santri 2024, Pemkab PPU dan Kemenag Gelar Berbagai Lomba
Dirinya menghaturkan terima kasih kepada Menteri Lingkungan Hidup dan jajaran KLHK dan para peneliti lingkungan dari mancanegara dan para unsur lainnya yang menjadi bagian dalam mensukseskan Ground breaking Pusat Plasma Nutfah Nasional di salah satu wilayah di Kabupaten PPU.
"Pusat Plasma Nutfah Nasional ini adalah salah satu kebanggan kami, di Kabupaten PPU dan ini akan terus kami jaga, dukung dan support agar menjadi bagian dari pengembangan pemulihan dan keberlanjutan ekosistem hutan kalimantan yang ada di Kabupaten PPU," tandas Zainal.
Diinformasikan, Pembangunan Pusat Plasma Nutfah Nasional untuk menjaga keberlangsungan ekosistem alam dan keanekaragaman hayati.
Dalam ground breaking juga dihadiri Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Kruger Giverin serta sejumlah pejabat terkait di KLHK.
BACA JUGA : Sekda PPU Sebut Peran Penting Pengelolaan Arsip, Tohar: Ingatan Kita Terbatas