Ketua FPI Balikpapan Habib Umar Al-Qadrie. (ist) === Balikpapan, DiswayKaltim.com-Keseriusan Pemkot Balikpapan dan aparat keamanan menertibkan prostitusi benar-benar diuji. Beberapa kali dilakukan razia, namun tak pernah membuahkan hasil. Padahal masalah perzinahan ini dipantau oleh banyak pihak, termasuk ormas Islam di Kota Beriman. Ketua DPD FPI Balikpapan Habib Umar Al-Qadrie mengatakan, sudah setahun lebih organisasinya bersuara terhadap kasus tersebut. FPI selama ini selalu memantau pergerakan lokalisasi Manggar Sari. Namun sebelumnya Pemkot Balikpapan selalu mengklaim prostitusi tersebut sudah ditutup. “Nyatanya saat ini kegiatan haram itu malah lebih besar. PSK bertambah. Miras dan narkoba semakin banyak beredar,” tegasnya. Awal Januari lalu, FPI telah melayangkan surat ke Pemkot Balikpapan untuk menertibkan dan membongkar bangunan lokalisasi Manggar Sari dan KM 17. “Alhamdulillah pemkot menanggapi dan dilakukan razia besar. Tapi sayang hasilnya nihil,” paparnya. Umar menegaskan, FPI sangat mendukung Pemkot Balikpapan. Ia menuntut agar Kota Beriman tidak ada lagi lokalisasi. “Kami ingin miras, narkoba, dan zina dihentikan semua,” bebernya. Meski demikian, ia menyayangkan razia yang dilakukan tidak disertai penangkapan. Mestinya, kata Umar, germo dan mucikari lokalisasi tersebut harus ditangkap. Begitu pula dengan oknum ormas yang melindungi praktik haram itu. “Mestinya ditangkap dan dihukum berat,” ujarnya. FPI berjanji akan terus memantau perkembangan kasus tersebut. Bila ada temuan, akan langsung dilaporkan ke Pemkot Balikpapan. Ia mengimbau kepada generasi muda untuk tidak terlibat zina. Yakni dengan menguatkan iman melalui ibadah. Serta rutin mengikuti majelis zikir dan selawat. Sehingga tidak larut dalam pergaulan bebas. “Ini juga tugas penting bagi pemkot, ulama, dan orangtua untuk menjaga keluarganya,” sebutnya. (hdd2)
FPI Pantau Manggar Sari dan KM 17
Senin 13-01-2020,09:49 WIB
Editor : Disway Kaltim Group
Kategori :