BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Keberadaan bank digital di Indonesia terus bermunculan seiring meningkatnya kemampuan masyarakat memanfaatkan teknologi.
Bank-bank digital ini mampu melayani hampir semua transaksi keuangan tanpa harus bertatap muka langsung. Layanan perbankan seperti menabung, aktivitas kredit dan debet, sampai pengajuan pinjaman dilakukan melalui perangkat teknologi.
Lalu bagaimana bank digital ini mencari pelanggan tanpa kantor?
Head of Public Relations & Communication PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), Puji Agung Budiman mengatakan, tanpa kantor cabang, pihaknya turun langsung ke masyarakat, melalui komunitas, memanfaatkan pemasaran digital, maupun sosial media.
“Salah satunya melalui kegiatan inklusi dan literasi keuangan kepada kelompok – kelompok masyarakat. Selain mengenalkan bank digital, sekaligus upaya mendukung pemerintah dalam meningkatkan indeks inklusi dan literasi keuangan masyarakat,” kata Agung, Rabu, 2 Oktober 2024.
Menurut Agung, sejak Covid-19 mewabah di dunia, pemahaman masyarakat Indonesia akan teknologi semakin meningkat. Hal ini yang mendorong perbankan mulai memanfaatkan teknologi.
Agung mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak mewajibkan bank digital memiliki kantor cabang. “Jadi memang tidak diwajibkan untuk punya kantor cabang karena layanan kami ini basisnya digital,” ujarnya.
Menurut Agung, saat ini tren yang terjadi di sektor perbankan adalah investasi di sektor digital. “Kalau melihat tren-nya, saat ini sudah tidak mengharuskan nasabah datang ke kantor. Bahkan bank-bank konvensional, itu yang kita tahu, banyak menutup kantor cabangnya,” ujar Agung.
BACA JUGA: Harga BBM Pertamina di Kaltim Turun per 1 Oktober 2024 (disway.id)
Hal itu dilakukan karena biaya operasional untuk membuka kantor cabang sangat besar, sementara nasabah ingin memperoleh layanan perbankan lebih praktis, dan fleksibel. Bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
"Di bank digital untuk buka rekening, aktivitas bank, buka tabungan, transfer, transaksi tidak harus ke kantor cabang. Cukup foto dengan KTP tunggu verifikasi proses, selesai," katanya.
Soal keamanan, Head of Digital Marketing PT Bank Neo Commerce Tbk Adhani Siregar, menjelaskan bahwa BNC merupakan pelopor bank digital.
“Kami punya pengalaman yang lama di bidang ini, karena itu salah satu investasi paling besar di sektor keamanan. Teknologi. Makanya saat ini ada 27 juta nasabah yang mempercayakan layanan perbankan pada BNC,” kata dia.
Adhani bilang, BNC menawarkan solusi perbankan lengkap untuk berbagai segmen masyarakat, termasuk nasabah perorangan, korporasi, dan UMKM. "Dengan hadir di Kalimantan, kami berharap dapat membantu memenuhi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat, terutama di era digital ini," ujar Adhani.
BACA JUGA: Harga Komoditas Pangan Hari Ini: Ada yang Naik dan Turun, Cek Harganya di Sini! (disway.id)
Saat ini BNC menggelar kampanye 'Neo Keliling', yang kali ini pertama kali menyasar Pulau Kalimantan. Kegiatan serupa telah berlangsung di berbagai kota di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.
Di Balikpapan, Neo Keliling dihadiri sekitar seratus pelaku UMKM ini juga diisi dengan sesi literasi keuangan bertajuk "Financial Freedom untuk Generasi Milenial dan Gen-Z".
"Kami percaya bahwa pemahaman keuangan yang baik memungkinkan masyarakat mencapai kemerdekaan finansial dengan memanfaatkan layanan bank digital," tuturnya.