Mimbar Sarasehan KTNA di PPU, Penguatan Komoditi Lokal untuk Kemandirian Pangan IKN

Kamis 26-09-2024,22:23 WIB
Editor : Devi Alamsyah


Banner Diskominfo PPU-Reza-nomorsatukaltim.disway.id

PENAJAM, NOMORSATUKALTIM – Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin, secara resmi membuka Mimbar Sarasehan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten PPU pada Kamis, 26 September 2024.

Acara yang diselenggarakan di Aula Lantai I Kantor Bupati PPU ini mengusung tema "Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju PPU Lumbung Pangan IKN".

Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat potensi komoditi lokal dalam mendukung ketahanan pangan serta menjadikan Kabupaten PPU sebagai lumbung pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dalam sambutannya, Muhammad Zainal Arifin menyampaikan apresiasi kepada pengurus KTNA dan Dinas Pertanian Kabupaten PPU atas kontribusi besar mereka dalam memajukan sektor pertanian di daerah tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, kelompok tani, dan masyarakat dalam meningkatkan posisi tawar komoditi lokal.

"Kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat peran kita dalam mewujudkan kemandirian pangan berkelanjutan di Kabupaten PPU, terutama dengan hadirnya IKN yang akan membuka peluang besar bagi sektor pertanian kita," ujar Zainal Arifin.

Ia juga menjelaskan bahwa keberadaan IKN di Kalimantan Timur menjadi peluang emas bagi petani di Kabupaten PPU untuk meningkatkan produktivitas. Sebagai wilayah penyangga IKN, PPU harus berfokus pada percepatan pembangunan di sektor pertanian.

"Kami berharap Mimbar Sarasehan ini dapat memberikan solusi strategis untuk peningkatan sektor pertanian di Kabupaten PPU," tambahnya.

Zainal Arifin mengajak para petani serta lembaga pertanian seperti KTNA untuk aktif terlibat dalam pembangunan pertanian, agar PPU dapat menjadi penyuplai utama kebutuhan pangan IKN. Ia menyoroti bahwa Kecamatan Babulu saat ini telah menjadi sentra produksi padi dengan luas lahan fungsional mencapai 9.020,26 hektare, dan produktivitas mencapai 5 ton per hektare.

Namun, ia juga menggarisbawahi sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti ketersediaan air, pengelolaan pascapanen, serta akses pasar. "Melalui Mimbar Sarasehan ini, mari kita bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini agar PPU dapat menjadi lumbung pangan yang tangguh," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Andi Traso, dalam laporannya menyebutkan potensi besar sektor pertanian di daerah tersebut. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang terdiri dari 54 desa dan kelurahan, memiliki sumber daya yang luar biasa di bidang pertanian.

"Kita harus bersyukur, hampir seluruh desa dan kelurahan di PPU memiliki potensi lahan pangan berkelanjutan yang luar biasa," ungkap Andi Traso.

Ia melaporkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 700 kelompok tani di Kabupaten PPU dengan total anggota mencapai 8.000 orang. Dengan luas lahan pertanian sekitar 9.000 hektare, PPU tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan internal tetapi juga berpotensi mendukung kebutuhan pangan wilayah lainnya.

Namun, Andi Traso juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian PPU, seperti kualitas tanah yang memiliki pH rendah dan ketergantungan pada curah hujan. "Sistem pertanian kita masih berbasis hujan, sehingga saat air tersedia, baru kita bisa mulai bertani. Ini menjadi tantangan besar yang harus kita hadapi bersama," ujarnya.

Untuk mengatasi kendala ini, ia menekankan pentingnya modernisasi sektor pertanian, termasuk penggunaan alat-alat mekanisasi yang lebih efisien. Sebagai contoh, ia menyebutkan penggunaan Rotavator yang mampu mencetak lahan sawah seluas satu hektare hanya dalam waktu lima jam, jauh lebih cepat dibandingkan hand traktor yang memakan waktu hingga tujuh hari.

Andi Traso juga mengapresiasi kemunculan petani milenial di Kabupaten PPU yang telah mulai menggunakan teknologi modern dalam kegiatan pertanian mereka. "Petani milenial kita sudah mengadopsi teknologi canggih dalam pertanian mereka. Ini adalah langkah penting dalam membangun pertanian berkelanjutan," lanjutnya.

Sebagai penutup, Andi Traso mengajak seluruh pihak untuk mendukung dan bangga mengonsumsi produk-produk pertanian lokal Kabupaten PPU. "Kenapa harus bangga dengan produk luar, sementara kita bisa memproduksi sendiri? Mari kita bangga mengonsumsi hasil pertanian Kabupaten PPU," tegasnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Sekretaris Daerah, Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kaltim, Ketua KTNA Nasional dan Ketua P4S Nasional, serta para peserta Mimbar Sarasehan yang terdiri dari kelompok tani, penyuluh, dan berbagai elemen masyarakat terkait. (*/adv)

Kategori :