"Maka Anda punya masalah. Namun menurut saya, Ancelotti akan menemukan solusi. Jika tidak, tidak seorang pun akan menemukan solusinya," lanjut Paco Jemez.
Kylian Mbappe kini telah mengisi posisi No. 9 di lini depan Real Madrid, sebuah peran yang sedikit mengejutkan mengingat pernyataannya sebelumnya bahwa ia lebih suka bermain di sayap kiri.
Posisi tersebut saat ini ditempati oleh Vinicius Junior, yang menjadi pilihan utama di sana.
Meskipun Mbappe lebih nyaman beroperasi di sisi kiri, Real Madrid telah menempatkannya sebagai ujung tombak serangan.
BACA JUGA : Peringkat FIFA Timnas Indonesia Terbaru di Posisi 129 Dunia, Erick Thohir Sebut Belum Cukup
Sejak kedatangan Mbappe, Real Madrid sering menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1.
Namun, dalam pertandingan-pertandingan besar musim lalu, mereka cenderung menerapkan formasi 4-3-1-2.
Dalam sistem ini, Jude Bellingham diberi kebebasan untuk maju dari lini tengah, sementara Rodrygo dan Vinicius Junior diberikan fleksibilitas untuk bergerak mencari ruang di antara pertahanan lawan.
Namun, dengan kehadiran Mbappe, dinamika ini sedikit berubah.
BACA JUGA : Tim Hoki Outdoor Putri Kaltim Raih Emas Usai Bungkam Tuan Rumah Sumut 2-0
Pemain-pemain seperti Rodrygo dan Vinicius sekarang memiliki peran yang lebih terstruktur, dan tidak lagi memiliki kebebasan sepenuhnya seperti sebelumnya untuk berimprovisasi di lini depan.
Kehadiran Mbappe sebagai pusat serangan mengubah cara Madrid membangun serangan, di mana ruang dan kesempatan pemain lain menjadi lebih terbatas dibandingkan sebelumnya.
Meskipun demikian, situasi ini diperkirakan akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Ancelotti dan para pemainnya mungkin akan menemukan cara terbaik untuk mengoptimalkan semua bakat yang mereka miliki.
BACA JUGA : Brisbane Roar Berikan Nomor Punggung 7 untuk Rafael Struick, Jaminan Starter?
Termasuk memberi Mbappe peran yang lebih fleksibel agar sesuai dengan kekuatannya, sambil tetap memaksimalkan potensi dari Vinicius, Rodrygo, dan Bellingham di lini serang.