NOMORSATUKALTIM - Rekan setim Pratama Arhan di Suwon FC, resmi disanksi seumur hidup tak boleh bermain sepak bola.
Hal ini akibat pemian itu terlibat pengaturan skor atau match fixing hingga menyebabkannya dipecat dari Federasi Sepak Bola Korea Selatan.
Pemain itu bernama Son Jun-ho, ia kini dipecat oleh Suwon FC dan terancam karier sepak bolanya mati.
Kepastian itu usai Korea Selatan yang menaungi Pratama Arhan pada saat ini, sebagaimana pengumuman resmi pada Jumat 13 September 2024 lalu.
BACA JUGA:Gelandang Borneo FC Berguinho Mengaku Cepat Menyatu dengan Tim
BACA JUGA:Viral! Pratama Arhan Diduga Diselingkuhi Azizah Salsha, Coach Justin Sampai Turun Tangan
Dikutip Disway.id dari laman The Korea Herald, Senin 16 September 2024, Son sebelumnya disanksi pemecatan oleh klubnya Suwon FC.
Sanksi itu dijatuhkan tiga hari setelah Federasi Sepak Bola China (CFA) menghukumnya seumur hidup akibat pengaturan skor. Menurut pemberitaan tersebut, Son dihukum oleh CFA karena terbukti terlibat dalam transaksi ilegal dan memanipulasi hasil pertandingan ketika membela klub asal China, Shandong Taishan FC.
Gelandang asal Korea Selatan berusia 32 tahun diketahui membela Shandong Taishan FC pada 2021 hingga 2023 lalu.
Akibat praktik kotor sepak bola itu, Son sempat ditahan oleh kepolisian China pada Mei 2023 lalu akibat dugaan penyuapan match fixing.
Namun, pada prosesnya Son dilepas pada Maret lalu. Terkini, tepatnya Rabu 11 September 2024 lalu, menurut The Korea Herald, Son mengklaim dirinya tidak bersalah dalam konferensi pers.
BACA JUGA:Cek Di Sini, Jadwal Lengkap MotoGP Musim 2025
BACA JUGA:Tak Mau 'Dikerjai' China, Timnas Indonesia akan Carter Pesawat pada Laga Oktober Mendatang
Dia mengklaim bahwa otoritas China memerasnya untuk mengakui dugaan penyuapan tersebut. Son juga mengklaim bahwa seorang hakim menawarkannya untuk segera dilepas jika dia mengaku menerima 200 ribu yuan (Rp433 juta) secara tunai.
Dia menyetujui kesepakatan itu dan bisa dipulangkan setelah 10 bulan dipenjara. Namun kini, Son justru dipecat oleh Suwon FC, usai direktur olahraga Choi Soon-ho merasa bahwa mempertahankan sang gelandang akan “menghina para fans” di klubnya.
“Pada titik ini, kami merasa bahwa memutus kontraknya akan menjadi tindakan yang pantas,” kata Choi, dilansir dari The Korea Herald.