Bulog Kaltim Pasarkan Beras Jenis Baru

Kamis 09-01-2020,03:06 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan logistik (Bulog) Kalimantan Timur dan Utara berencana melepas beras jenis baru ke pasaran.

Produk baru itu diklaim kaya vitamin karena diberi penambah gizi. “Namanya beras fortifikasi kualitas premium,” kata  Pimpinan wilayah Perum Bulog Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Suharto Djabar, Rabu (8/1/2020).

Tahun lalu, Bulog juga meluncurkan berbagai produk beras serta menyerap hasil produksi petani di Kalimantan Timur dan Utara. Soal beras baru ini,  Suharto Djabar mengatakan punya kelebihan sendiri.  Selain kaya vitamin, konsumen juga tak perlu mencuci beras sebelum masak. Lebih praktis.

Suharto bilang, beras berfortifikasi telah sesuai standar dan pilihan. Bulog memberi label produk anyar ini dengan nama ‘fortiVit’. Dalam penyaluran beras sehat tersebut Bulog akan bekerja sama dengan semua pihak.

"Kami akan mencoba masuk ke instansi pemerintah kemudian nantinya akan ke pasar," sebutnya.

Sebanyak 18 ribu kilogram sudah disiapkan untuk wilayah Kaltimtara. Beras yang diluncurkan menjelang akhir tahun itu  dibanderol Rp20 ribu per kilogram.

Dia mengaku pemasaran produk yang disingkat dengan fortiVit ini tidak akan menganggu penjualan produk lainnya yang sebelumnya diluncurkan.

Asal tahu aja Bulog Kaltimtara telah memiliki tiga produk beras yaitu beras ‘Etam’ dengan kualitas super premium, beras ‘Kita’ kualitas premium dan beras ‘Mahakam’ kualitas medium.

Ketiga produk itu mampu diterima pasar Balikpapan dan sekitarnya. Karena itu, Bulog akan memperluas penetrasi ke berbagai daerah, sekaligus memperkenalkan beras fortiVit.

Penjualan ketiga produk berhasil membukukan penjualan hingga 1.000 ton. "Dengan tiga jenis beras itu dapat menjadi pilihan dan disesuaikan untuk kepentingan masyarakat dalam mengkomsumsi beras," ujar Suharto.

Tiga pilihan beras itu produksi petani lokal dan pemrosesan dilakukan menggunakan mesin milik Bulog. Sedangkan beras fortifikasi untuk sementara masih diproduksi di Jawa Barat. Namun apabila permintaan besar tidak menutup kemungkinan akan produksi di daerah.

Menyusul pemasaran tiga jenis beras lokal melalui Rumah Pangan Kita (RPK) dan pasar tradisional, produk baru tersebut akan memakai pola yang sama. (fey/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait