Produksi di pabrik tersebut berlangsung selama 24 jam, namun tidak semua mesin beroperasi secara bersamaan.
“Ada gas yang lupa tertutup, awalnya kami kira tidak akan terjadi apa-apa. Tapi karena gas tersebut terbuka, terjadi tekanan berlebih yang akhirnya menyebabkan ledakan. Mesin yang bermasalah justru yang sedang mati, namun hal ini mempengaruhi mesin lainnya yang sedang aktif,” pungkas Giarto.
BACA JUGA : Pria Tewas di Terminal Tangga Arung Gara-Gara Minum Miras Oplosan
Saat ini, PT Bumi Mandala Energi berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti dari kebakaran tersebut.
Pihak perusahaan akan berkoordinasi dengan pihak terkait dan tim teknis untuk menindaklanjuti insiden ini.