Akses Internet Mahulu Sulit, Penerapan Kurikulum Merdeka Tak Lancar

Kamis 01-08-2024,19:49 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Baharunsyah

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Sulitnya akses jaringan telekomunikasi menjadi masalah sektor pendidikan di  Mahulu sehingga sulit menerapkan kurikulum merdeka. 

Penerapan kurikulum tersebut tidak didukung dengan sarana yang memadai, terutama akses internet. Kondisi ini sangat dirasakan oleh seluruh sekolah di Mahulu. Yang merupakan wilayah perbatasan dengan negara tetangga, Malaysia.

Kepala SMA Negeri 1 Long Bagun, Mahulu Juk Hajang mengaku aktivitas pembelajaran di sekolah tersebut memang telah menerapkan kurikulum merdeka. 

BACA JUGA:Akses yang Sulit, Jadi Kendala Pengembangan Atlet di Mahulu

Namun, kata dia, dalam pelaksanaannya tidak selalu berjalan lancar, karena selalu dihadapkan dengan masalah jaringan. Terutama saat tenaga pendidik melakukan pembelajaran dengan metode online (Daring).

“Ketika teman-teman guru memulai satu kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media online itu sangat terkendala jaringan yang kadang-kadang dia menghilang," ungkap Juk Hajang, Kamis (1/8/2024).

Ia tak mempersoalkan penerapan kurikulum tersebut, karena menurutnya, itu merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Hanya saja, penerapan kurikulum tersebut seharusnya perlu didukung dengan ketersediaan jaringan internet yang memadai. 

BACA JUGA:Bupati Bonifasius Minta Tim Desk Pilkada 2024 Mahulu Bekerja Maksimal

Di Kabupaten yang baru berusia 10 tahun itu memang telah tersedia akses internet, namun kualitasnya tidak lancar seperti di daerah lain. Bahkan beberapa wilayah tidak ada jaringan sama sama sekali (Blankspot).

“Memang ada jaringan, tapi kadang tidak konek, tidak lancar. Apalagi saat kita menggunakan media online,” ujarnya.

Sementara kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Mahulu, Samson Batang mengaku selama ini guru-guru di setiap satuan pendidikan lebih memfokuskan pada peningkatan kompetensi melalui kegiatan pelatihan dan Bimtek.

Dijelaskannya bahwa, pelatihan yang salaman ini diikuti para guru TK, SD dan SMP itu tujuannya untuk mengoptimalkan penerapan kurikulum merdeka, terutama di wilayah Kabupaten Mahulu.

BACA JUGA:Kondisi Jalan di Mahulu Rusak Parah, Yohanes Avun: Keuangan Kita Tidak Sanggup

Samson mengakui bahwa, selama ini aktivitas pembelajaran di sekolah-sekolah memang masih banyak kendala jaringan.

Apalagi setelah dihadapkan dengan musibah banjir beberapa waktu lalu, semua fasilitas sekolah banyak yang rusak dan tidak layak dipakai lagi. 

Hal ini tentu saja menambah persoalan ataupun kendala dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah-sekolah.

“Kita di daerah ini kan apa yang diprogramkan dari pusat, kita di bawah berusaha untuk mengikuti, menyesuaikan. Mudahan dengan adanya pelatihan dan Bimtek selama ini, para guru juga bisa menerapkan kurikulum tersebut dengan baik,” tuturnya.

Kategori :