Penjualan Jagung, Ayam dan Ikan Menurun

Rabu 01-01-2020,22:21 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Penjual ayam di Tenggarong, Jasma. (Rafii Disway) === Kukar, Disway Kaltim-Pada pergantian tahun kemarin, beberapa penjual jagung, ayam, dan ikan mengeluh. Lantaran jumlah penjualan mereka menurun drastis. Dibanding tahun baru sebelumnya. Seperti Jamaludin. Petani jagung dari Kelurahan Jahab ini mengaku jumlah pembeli berkurang. Dari 30 karung jagung yang dibawanya. Hanya terjual sekitar 10 karung. Isi per karung 200 tongkol jagung. Per karung dihargai Rp 250 ribu. "Tahun ini cuma dapat sekitar Rp 7 juta," ucap Jamaludin pada Disway Kaltim, Selasa (31/12). Biasanya Jamaludin berhasil memperoleh uang hasil penjualan hingga Rp 10 juta-Rp 15 juta. Dalam sehari berjualan pada tahun-tahun sebelumnya. Ia sudah berjualan sejak sekitar tahun 2000. Begitu juga dengan Jasma. Biasanya tiga hari sebelum tahun baru, penjualan ayam dan ikan miliknya ramai. Namun untuk tahun ini pembeli mulai ramai pada H-1. Tapi jika dibanding hari biasa, penjualan memang mengalami kenaikan. Biasanya 100 ekor per hari. Saat tahun baru kemarin sudah 150 ekor lebih. Begitupun dengan ikan nila. Biasanya sehari dua kantong, untuk tahun baru sudah terjual lebih lima kantong. Dengan berat per kantongnya 10 kilogram. "Tahun ini sangat sepi. Beda dari tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai ratusan kilogram," terang Jasma. Walaupun memasuki pergantian tahun, Jasma mengaku harga daging ayam dan ikan nila tidak mengalami perubahan. Masih seperti hari biasa, yakni daging ayam seharga Rp 37 ribu per kilogram. Dan ikan nila seharga Rp 40 ribu per kilogram. Penurunan jumlah pembeli menurut Jasma, disebabkan banyaknya penjual disertai kurangnya permintaan. Pergantian tahun baru ini bertepatan dengan libur panjang. Sehingga orang-orang lebih banyak menghabiskan liburnya di luar kota. (mrf/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait