KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Pada Apel Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XXI yang diadakan di lapangan bola Desa Kembang Janggut, Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah juga sekaligus memberikan penghargaan kepada 50 desa berprestasi dalam mewujudkan kemandirian dan transaksi non tunai.
Sebagai informasi, sebanyak 30 desa dianugerahi status Desa Mandiri tahun 2023, sementara 20 desa lainnya diakui atas transaksi non-tunai yang tinggi di tahun yang sama.
Bupati Edi menekankan pentingnya sinergi antara kepala desa dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
“Komitmen dan konsistensi adalah kunci dalam pembangunan desa,” ujar Bupati Edi.
BACA JUGA : Festival di Era Edi-Rendi Makin Kaya, Pariwisata Kukar Bergairah, UMKM Banjir Cuan
Ia mengajak desa-desa yang belum mencapai status mandiri untuk berkomitmen penuh dalam menjalankan amanah dari masyarakat dan pemerintahan desa.
Menurutnya, desa-desa harus bekerja keras untuk mencapai kemandirian, dan ini membutuhkan dedikasi serta usaha bersama dari semua pihak yang terlibat.
Bupati Edi menekankan bahwa era digitalisasi membawa transparansi yang lebih tinggi, memungkinkan setiap orang untuk melihat rekam jejak pembangunan desa dengan jelas.
Hal ini, menurutnya, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi desa-desa untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
Selain itu, Bupati Edi juga mengingatkan pentingnya kerja sama dan komitmen bersama sebagai fondasi utama untuk memakmurkan masyarakat di wilayah desa-desa dan kelurahan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ia percaya bahwa dengan bekerja bersama, setiap desa dapat mencapai kemajuan yang signifikan dan memberikan manfaat nyata bagi warganya.
“Penghargaan ini kita harapkan dapat memotivasi desa lain untuk mencapai kemandirian dan meningkatkan transaksi non-tunai, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.
BACA JUGA : Pemkab Kukar Komitmen Atasi Kemiskinan, Sesuai Data Angkanya Menurun Signifikan