Investasi Besar Tahun Depan

Sabtu 28-12-2019,10:52 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie melakukan pertemuan dengan Seskab Pramono Anung di ruang kerja Kantor Sekretriat Kabinet, Kamis (26/12).(humas) Realisasi investasi besar di Kaltara akan direalisasikan tahun depan. Mega proyek akan dimulai. Salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan dan Mentarang. Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie menuturkan, investasi itu merupakan mega proyek yang akan menumbuhkan perekonomian Kaltara. Sesuai perkiraan Bank Indonesia (BI), berbagai lapangan usaha utama termasuk konstruksi akan menopang pertumbuhan ekonomi Kaltara. “PLTA Mentarang rencananya sudah mulai tahapan pra konstruksi dengan pembangunan jalan sepanjang 9 kilometer. PLTA ini dikerjakan PT Kayan Hydropower Nusantara dengan nilai investasi senilai USD 3,75 miliar,” ungkap Irianto. Sedangkan untuk PLTA Kayan, oleh pelaksananya, PT Kayan Hydro Energy (KHE), menargetkan pengerjaan pra konstruksi dimulai tahun depan. PT KHE berencana memulai pembangunan PLTA Kayan I dan II. PLTA Kayan I sendiri ditarget dimulai tahun depan, dan operasional 2025. "Sementara PLTA Kayan II ditarget mulai pekerjaan fisik pada 2021, dan operasional pada 2027,” jelasnya. Merujuk analisa BI, pada tahun depan, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Kaltara akan tumbuh meningkat dengan range sebesar 7,18 hingga 7,58 persen (yoy). Pertumbuhan yang kembali meningkat ini diperkirakan bersumber dari berbagai lapangan usaha utama di Kaltara. “Lapangan usaha konstruksi diperkirakan masih akan tumbuh tinggi didorong adanya percepatan pembangunan PLTA Sei Kayan yang telah memasuki tahap I untuk proyek sebesar 900 MW, rencana konstruksi 2 pos lintas batas negara (PLBN) baru di wilayah Kaltara, melanjutkan pembangunan jalan perbatasan Malinau-Krayan, serta pembangunan beberapa gedung dan sarana perkantoran di wilayah Kaltara oleh beberapa instansi,” urai gubernur. Pun demikian, tetap patut menjadi perhatian. Khususnya pada triwulan I 2020, dimana perekonomian Kaltara saat itu diperkirakan akan tumbuh melambat dibandingkan triwulan IV 2019 dengan range sebesar 6,52 hingga 6,92 persen (yoy). “Lapangan usaha pertambangan tumbuh melambat disebabkan realisasi DMO yang diperkirakan masih belum mencapai target, sehingga berisiko menurunkan kuota ekspor Kaltara kembali pada triwulan I 2020 dan sepanjang 2020,” ulas Irianto. Adapun perekonomian Tiongkok masih berada pada zona perang dagang pada 2020. Kemudian, lapangan usaha perdagangan tumbuh melambat diakibatkan adanya normalisasi permintaan pasca perayaan Natal dan Tahun Baru. “Sementara itu, lapangan usaha konstruksi turut menyebabkan andil perlambatan sesuai dengan pola historis triwulan I yang masih memasuki masa pelelangan atau tender," katanya. Namun demikian, terdapat beberapa lapangan usaha yang menahan perlambatan ekonomi Kaltara antara lain pertanian dan industri pengolahan. Temui Seskab Sementara menindaklanjuti Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Kaltara pada 18 hingga 19 Desember lalu, Irianto Lambrie melakukan pertemuan dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung di ruang kerja Kantor Sekretriat Kabinet, Kamis (26/12). Pada kesempatan itu, Gubernur dan Seskab mendiskusikan beberapa hal. Termasuk mereview arahan presiden yang disampaikan kepada gubernur dan para menteri, termasuk Seskab yang turut mendampingi dalam perjalanan selama kunker. “Hasil diskusi ini nanti akan dilaporkan kepada presiden. Dengan dilampiri usulan tertulis dari Gubernur Kaltara. Untuk itu, saya menginstruksikan kepada sekda/asisten 2/kadishub/Plt Kadis PUPR/Kepala Bappeda/Plt Ka BPKAD untuk segera membuat surat usulan Gubernur Kaltara kepada Presiden RI,” tegas Irianto usai pertemuan dengan Seskab. Dalam usulan yang akan disampaikan nanti, disebutkan Irianto, meliputi beberapa hal prioritas sesuai arahan presiden. Ada sejumlah program prioritas yang akan diusulkan. Yaitu, penyelesaian pembangunan dan peningkatan jalan Long Bawan-Long Midang, jalan lingkar perbatasan Krayan, jalan dan jembatan Malinau-Binuang, jalan Tanjung Selor-Tanah Kuning-Mangkupadi (KIPI). Selain itu, harapan besar agar pada 2020 dimulai pembangunan infrastruktur fisik Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor, sesuai Inpres Nomor 9 Tahun 2018. Dengan harapan ada alokasi dana dari APBN. “Juga perpanjangan landasan Bandara Juwata Tarakan. Ini sudah saya sampaikan secara lisan kepada presiden, dan alhamdulillah beliau sangat merespons. Nanti akan ditindaklanjuti melalui Kemenhub,” ujarnya. Usulan lainnya, penyelesaian kanal dan dermaga speedboat terintegrasi dengan terminal Bandara Juwata Tarakan. Usulan akan diteruskan ke Kementerian PUPR dan Kemenhub. Kemudian permohonan dukungan penyelesaian pembangunan dermaga antar Kab/KotaTengkayu I Tarakan (Kemenhub), serta keenam memohon dukungan percepatan realisasi investasi PLTA Kayan dan PLTA Mentarang. “Saya minta kepada OPD yang saya instruksikan untuk diperhatikan, agar setiap usulan tersebut dilengkapi dengan data pendukung, seperti foto, peta, video. Termasuk besaran rencana anggarannya. Selanjutnya, draft surat dan lampirannya harus selesai dan dilaporkan kepada gubernur paling lambat 30 Desember 2019,” tegasnya. Gubernur menambahkan, untuk lebih formal dan patuh administrasi, maka surat tersebut harus ditembuskan kepada Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Menko Perekonomian, serta menteri terkait lainnya. “Beranjak dari semua itu, saya menginginkan kepada semua untuk bergerak cepat, bertindak berintegritas dan bekerja cerdas. Ini semua untuk Kaltara yang hebat, terdepan, maju dan sejahtera,” tegas Irianto, seperti rilis Humas Pemprov Kaltara. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait