AP I Mulai Fokus Kembangkan Bisnis Non Aero

Kamis 19-12-2019,19:44 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat berimbas penurunan jumlah penumpang di Bandara SAMS Sepinggan. Kondisi ini menuntut manajeman AP I fokus bisnis lain untuk menambal pendapatan. (Ariyansah/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Angkasa Pura I (AP I) memperkirakan enam tahun ke depan belum ada kenaikan jumlah penumpang di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Hal itu disebabkan pergerakan ekonomi daerah belum tumbuh signifikan. Mengantisipasi kondisi ini, manajemen AP I akan mengejar pendapatan melalui bisnis lain. Utamanya bisnis di luar penerbangan (non-aero). General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha menuturkan, pergerakan penumpang di bandara sangat berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi. “Karena (pertumbuhan ekonomi) masih jauh (dari target), tidak ada kenaikan sampai enam tahun ke depan,” katanya. Apalagi, bisnis aero juga tertekan akibat pengoperasian bandara APT Pranoto. Keberadaan bandara baru di Samarinda itu ikut ‘menggerogoti’ pendapatan SAMS Sepinggan.  “Meski tahun lalu secara total (jumlah penumpang) masih tinggi bandara Sepinggan,” sebutnya. Secara keseluruhan, tahun lalu Bandara SAMS Sepinggan melayani 11.500 penumpang per hari. “Kalau saat ini, digabung pun (dengan APT Pranoto) tidak sampai 11 ribu. Jadi kalo ditanya kenaikan, tidak ada kenaikan karena memang pertumbuhan ekonomi di Kaltim lagi turun,” ungkap Farid. Kehadiran jalan tol, juga tidak akan menyumbang kenaikan. Menurut Farid, keputusan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur memberikan dampak, namun belum signifikan. Dampak pertumbuhan mulai dirasakan satu bulan terakhir sebesar 1 hingga 1,5 persen. “Tetapi ini naik turun karena belum seluruhnya pindah ke Kaltim, sehingga jumlah seat yang tersedia oleh airline masih cukup. Saat ini tingkat keterisian sekitar 80-95 persen di Balikpapan,” beber Farid. Meskipun mengalami kenaikan akibat isu ibu kota, Farid menyebut belum memperlihatkan adanya pertumbuhan. Karena sejak sebelumnya lalu lintas penumpang di bandara SAMS Balikpapan cukup tinggi. “Kita tetap menjaga orang-orang yang berkegiatan di Kaltim terkait dengan IKN dan selalu support,” ujarnya. Melihat itu, AP I akan mengejar pendapatan dengan mendongkrak rencana bisnis non aero. Pendapatan non-aero itu antara lain pengembangan bisnis hotel, penyewaan hanggar, sampai penjualan space di bandara.  Mulai tahun depan misalnya, hotel yang sudah diakuisi mulai direnovasi pada Januari 2020. Sehingga bisa segera dioperasikan. “Kemudian hanggar kita akan dikerjasamakan dengan  Sriwijaya. Bentuknya mereka akan menyewa sekian tahun,” ulasnya. Farid menambahkan, tenant-tenant yang ada di bandara juga akan ditata. Nantinya akan ditangani langsung oleh anak usaha Angkasa Pura. “Angkasa Pura I mengejar non aero. Kalo aero siapapun tidak akan mampu mengereknya karena kondisi ekonominya,” pungkasnya. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait