Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan, Ibnu Sulistiono. (Andrie/Disway Kaltim) Balikpapan, Diswaykaltim.com - Musim hujan yang biasa terjadi di hampir seluruh kawasan Indonesia, pada tahun ini dinilai mengalami kemunduran. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan, Ibnu Sulistiono. Ibnu menjelaskan, penyebab kemunduran musim hujan ini dikarenakan terdapat indikasi pengurangan tingkat kelembaban udara, sehingga potensinya menurun secara signifikan. Selain itu juga adanya indikasi mengarah kepada nilai indeks inso yang lebih tinggi. "Secara umum bahwa Indonesia pada tahun ini mengalami kemunduran untuk mulai musim hujan, tak terkecuali di Kalimantan Timur dan Balikpapan juga," ujar Ibnu, Kamis (19/12/2019). Lanjut Ibnu, imbas dari kemunduran musim hujan ini maka maka masyarakat yang akan melaksanakan Natal 2019 dan Tahun Baru (Baru) 2020 diminta lebih waspada, pasalnya terjadinya bertepatan Nataru. "Imbas dari kemunduran musim hujan yang biasanya terjadi di Kaltim atau Balikpapan puncaknya pada bulan Desember nanti mundur jadi akhir Desember atau awal Januari, dan itu pas saat Natal dan Tahun Baru seperti saat ini," jelasnya. "Lebih diwaspadai di masa akhir tahun dan awal tahun yang potensinya semakin tinggi," tambahnya. Sementara itu disinggung terkait cuaca dalam beberapa hari terakhir, dimana sebelum hujan timbul angin kencang disertai petir, Ibnu menjelaskan jika kondisi ini masih masuk kategori normal. Bahkan saat terjadinya puncak hujan di akhir tahun dan awal tahun, kondisi tersebut lebih akan sering terjadi lagi. "Beberapa hari terakhir terjadi hujan yang diawali angin disertai petir masih normal, di akhir tahun atau awal tahun bisa lebih sering dan tinggi lagi dan hal ini bisa mengganggu penerbangan," jelasnya. (bom/eny)
Indonesia Alami Kemunduran Musim Hujan, Puncaknya saat Nataru
Kamis 19-12-2019,11:58 WIB
Editor : Benny
Kategori :