“Puasanya dari selepas sahur hingga jam makan siang atau waktu duhur, nanti dilanjutkan kembali sampai magrib,” terangnya.
Durasi setengah hari itu, menurutnya, menjadi metode paling jitu dalam mengajarkan anak berpuasa. “Kalau sudah terbiasa, orang tua bisa menambah durasi puasa si kecil,” jelasnya.
BACA JUGA: Tok! Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
3. Siapkan Makanan Favorit sebagai Reward
Ervi juga menyarankan kepada orang tua untuk menyiapkan makanan kesukaan si kecil ketika hendak berbuka atau sahur, sebagai bentuk motivasi dan reward (penghargaan) orang tua kepada si kecil karena sudah melaksanakan puasa dengan baik.
“Siapkan menu favorit mereka, biasanya anak-anak akan jadi lebih semangat ketika dihidangkan makanan kesukaannya,” ucap dia.
BACA JUGA: Hasil Race MotoGP Qatar 2024: Pecco Bagnaia Juara, Marc Marquez Keempat
4. Ajak Ngabuburit
Cara selanjutnya adalah mengalihkan perhatian anak dengan mengajaknya ngabuburit.
Menurut Ervi, ide ngabuburit sebenarnya untuk menyenangkan anak, agar perhatiannya teralihkan. Ngabuburit bertujuan membuat anak tidak jenuh dalam menunggu waktu buka puasa setiap hari saat Ramadan.
“Ajak jalan-jalan sambil membeli takjil, contohnya,” jelas dia.
BACA JUGA: Tren Pernikahan di Indonesia Turun, Psikolog UI Sebut karena Marak Ikrar 'Child Free'
5. Beri Teladan yang Baik
Dalam studi di Journal of Demography disebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan orang tua bersama anak di rumah (parental investment) berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak.
Itulah mengapa sebagian besar anak akan meniru perilaku yang dilakukan orang tua dalam kesehariannya. Termasuk saat berpuasa.
Karena itu, cara melatih anak puasa sejak dini yang penting untuk dilakukan adalah dengan orang tua memberikan teladan yang baik.