UMKM Kaltim Bisa Menjadi Eksportir dengan Memanfaatkan Teknologi Digital

Jumat 13-12-2019,01:25 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Tutuk SH Cahyono. (Mubin/Disway Kaltim)

============

Samarinda, DiswayKaltim.com – Pertumbuhan ekonomi yang inklusif sangat diperlukan di Kaltim. Syaratnya, perekonomian tidak hanya ditopang sektor batu bara dan migas. Tetapi juga sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, pengembangan UMKM akan mendorong kesempatan kerja baru serta pertumbuhan ekonomi berimbang yang ditopang semua sektor.

“Kita tidak hanya membuat pertumbuhan ekonomi 5 persen. Harus lebih tinggi dari itu. Supaya bisa menjadi negara maju,” ucapnya, Kamis (12/12/2019) sore.

Tantangannya, UMKM di Kaltim dituntut menjadi eksportir yang memanfaatkan digital. Kata Tutuk, potensi tersebut tergolong besar di Bumi Etam.

“Kita mendorong UMKM yang go digital. Setelah itu, baru go eksport. Harus bisa membuat pasar-pasar baru di luar negeri,” katanya.

Apabila produk UMKM tidak dikembangkan dan didorong untuk diekspor serta memenuhi kebutuhan lokal dan nasional, maka perusahaan luar negeri akan merambah pasar di Kaltim.

“Minggu depan ada pameran dari negara lain di Kaltim. Masuk di sini. Dengan produk-produk UMKM mereka,” jelasnya.

Dengan memasuki pasar global, UMKM dapat meningkatkan devisa negara. Upaya ini diperlukan di saat Indonesa didera defisit transaksi berjalan.

Hal ini dipengaruhi tren penurunan harga batu bara dan CPO yang belum dapat diandalkan secara maksimal. Karena itu, dorongan hilirisasi batu bara dan kelapa sawit mesti diiringi dengan peningkatan peran UMKM di pasar global.

“Sehingga semakin banyak kesempatan kerja. Kegiatan ekonomi berimbang. Tidak hanya yang besar saja menikmati pertumbuhan ekonomi. Tetapi juga UMKM menikmatinya,” tegas Tutuk. (qn/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait