NOMORSATUKALTIM - Pernahkah melihat makanan yang sudah berjamur? Masih berani untuk menyantapnya?
Para ahli menyarankan makanan berjamur mana yang harus dihindari.
Seorang spesialis keamanan pangan telah mengungkapkan makanan apa saja yang boleh kita makan meski berjamur dan mana yang harus dihindari.
Ahli Pangan Dr Richard Fuchs, dari Universitas Greenwich, mengatakan bahwa beberapa makanan tetap dapat dimakan meskipun berjamur, meskipun Badan Standar Makanan (FSA) menyarankan masyarakat untuk menghindari makan makanan busuk.
Menurut FSA, memakan jamur dapat membuat orang sakit, terutama mereka yang berada pada kelompok rentan, seperti orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, wanita hamil, anak-anak, dan orang dewasa di atas 65 tahun.
“Apel, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang berjamur bisa sangat berbahaya bagi mereka yang memakannya,” saran Dr Fuchs dilansir dari diabetes.co.uk, Kamis 4 Januari 2024.
"Konsumen mungkin alergi terhadap jamur atau mengalami gangguan pernafasan jika terpapar. Kedua, jamur dapat menghasilkan senyawa beracun yang disebut mikotoksin,” ucapnya.
Mikotoksin adalah senyawa beracun yang secara alami diproduksi oleh jenis jamur (jamur) tertentu.
Studi penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara mikotoksin dan peningkatan risiko kanker.
Komplikasi kesehatan yang parah terutama disebabkan oleh aflatoksin – jenis mikotoksin yang paling berbahaya.
Aflatoksin diproduksi oleh dua jenis jamur – Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Dapat ditemukan pada biji kakao yang berjamur, beras, kacang-kacangan, rempah-rempah dan minyak sayur.
Mikotoksin lain – patulin – dapat tumbuh pada apel busuk. Jamur lebih mudah menembus permukaan makanan yang lebih lunak, termasuk buah beri yang berair, selai, roti, dan keju lunak, saran para ahli.