Ngolok Orangtua Teman, Pelajar di Sebulu Nyaris Tewas Ditikam Lehernya

Jumat 06-12-2019,11:41 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

DiswayKaltim.com – Jagalah hati dan jagalah lisan. Sakit akibat tergelincirnya lisan lebih menyakitkan dari tergelincirnya kaki saat terjatuh.

Seperti yang dialami BP, warga RT 06 Dusun Sinar Harapan, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Akibat mengolok-olok orangtua temannya, remaja berusia 15 tahun ini nyaris tewas di tikam menggunakan senjata tajam (sajam) jenis badik.

Insiden berdarah itu terjadi, Kamis (5/12/2019) siang kemarin pukul 13.00 Wita di Desa Tanjung Harapan. Sementara penikaman itu dilakukan oleh Duta (19), kakak teman BP.

“Hanya hal sepele, karena korban mengolok orangtua pelaku. Tapi olokan itu tidak dihadapan pelaku, melainkan di depan adik perempuan pelaku sewaktu di sekolah,” kata Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho, melalui Kapolsek Sebulu Iptu Ishaq, Jumat (6/12/2019) pagi.

BP dan Duta merupakan tetangga satu RT. Namun rumahnya tidak berdekatan. Sementara BP mengolok orangtua Duta sekitar 4 hari sebelum kejadian.

“Korban mengatakan, kalau bapak pelaku hitam dan itu sudah berulang kali. Sementara pelaku tahu soal itu dari adiknya,” ucap Ishaq.

Tak terima, Duta lalu berniat ingin memberi pelajaran kepada BP. Ketika sedang bekerja di bengkel, Duta melihat BP baru pulang sehabis shalat di masjid menggunakan sepeda motor. Duta-pun menghentikannya dan berdalih minta diantarkan ke sebuah mess perusahaan kosong tak jauh dari bengkel.

“Di tengah perjalanan pelaku langsung menyinggung ‘kamu ngolokin orang tuaku apa?’, tapi sama korban diam saja. Setelah itu pelaku menikam leher kanan korban menggunakan badik,” jelas Kapolsek.

Pelajar kelas 3 Mts itupun tersungkur ke tanah beserta sepeda motornya. Darah bersimbah keluar dari lehernya. Sementara Duta langsung kabur membawa serta sepeda motor BP. Beruntung saat itu seorang teman BP bernama Silviana melintas dan menolongnya. Kemudian BP minta diantarkan ke orang tuanya.

Dalam perjalanan pulang, Silviana dan BP bertemu dengan Bhabinkamtibas Desa Tanjung Harapan, Aipda Sudiman. Petugas itu lalu meminta agar Silviana mengantarkan BP ke puskesmas terdekat. Sementara Aipda Sudiman langsung berkoordinasi dengan Unit Reskrim Polsek Sebulu untuk mencari keberadaan Duta.

“Pelaku kami tangkap di dalam toilet Kantor PLN Desa Senoni sore hari. Disana pelaku sedang menunggu pinjaman uang dari temannya. Karena pelaku berencana kabur lebih jauh lagi menggunakan sepeda motor korban,” tutur Ishaq.

Kepada petugas, Duta mengaku khilaf. Ia tidak berencana menikam BP di leher, hanya memberi pelajaran saja. Hebohnya lagi, masyarakat sekitar mengira BP dibegal oleh seseorang. Karena selain ditikam, sepeda motor BP juga diambil.

“Bukan begal, melainkan masalah akibat omongan saja. Tapi karena pelaku juga membawa motor korban, pelaku kami kenakan pasal berlapis, yakni 365 ayat 1 dan 351 ayat 2 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan (Curas) dengan ancaman diatas lima tahun penjara,” urai Ishaq.

Saat ini Duta sudah diamankan, sementara badik yang digunakan menikam BP masih dicari. Karena setelah kejadian, Duta membuang badik itu dipinggir jalan dekat penikaman. Sementara BP usai dari puskesmas, langsung dilarikan ke RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang guna menjalani perawat intensif.

“Korban baik-baik saja dan masih dirawat di rumah sakit. Untung saja tikaman itu tidak mengenai tenggorokannya,” terangnya. (M10/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait