BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah usaha pertanian di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan 12,31 persen dalam kurun 10 tahun terakhir.
Hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 menunjukkan, usaha pertanian tahun 2023 sebanyak 210.582 unit. Sedangkan pada 2013 lalu, usaha pertanian di Banua Etam sebanyak 240.143 unit.
Jumlah usaha pertanian perorangan (UTP) juga mengalami penurunan 12,44 persen.
"Jumlah UTP 2023 sebanyak 210.037, turun 12,44 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 239.891 unit," papar Yusniar Yuliana melalui rilis resmi, dikutip Selasa (5/12/2023).
Kondisi ini berbeda dengan perusahaan pertanian berbadan hukum (UPB) yang mengalami kenaik 59,81 persen. Tahun 2013 jumlahnya 214 unit, naik menjadi 342 unit di tahun 2023.
Pun demikian, menurut BPS, UTP mendominasi usaha pertanian di semua sub sektor, di antaranya perkebunan, peternakan, holtikultura, tanaman pangan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian.
"UTP mendominasi usaha pertanian di semua subsektor, dimana UTP terbanyak terdapat di subsektor perkebunan, yakni mencapai 109,63 ribu unit usaha," lanjutnya.
Sementara untuk UPB, paling banyak bermain di subsektor perkebunan. Jumlahnya mencapai 230 unit.
"Usaha pertanian lainnya (UTL), terbanyak terdapat di subsektor holtikultura, yakni mencapai 99 unit usaha," paparnya.
Sebaran UTP menurut data BPS, paling banyak terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 63.451 unit. UTP terendah berada di Mahakam ulu sebenyak 3.251 unit.
Kondisi berbeda terjadi pada rumah tangga usaha pertanian (RTUP) 2023 yang mengalami peningkatan 14,01 persen dibanding tahun 2013.
Dari jumlah 180.614 unit di tahun 2013 menjadi 205.927 di tahun 2023.
Berdasarkan catatan BPS, komoditas paling banyak diusahakan di Kaltim masih dipegang oleh kelapa sawit sebanyak 79,91 ribu atau 38,05 persen.
Disusul karet 11,7 persen, ayam kampung 11,01 persen, walet 8,98 persen, padi ladang 6,65 persen, sapi potong 5,46 persen, padi sawah hibrida 4,87 persen, ubi kayu 4,47 persen, pisang kepok 4,42 persen dan padi sawah inbrida 4,36 persen.
BPS juga mencatat munculnya fenomena urban farming. Urban farming adalah usaha pertanian di daerah perkotaan memanfaatkan lahan terbatas dengan media non tanah, seperti hidroponik, aquaponik, veltikultur, dan lain-lain.
"UTP urban farming paling banyak terdapat di Kota Balikpapan, sebanyak 100 unit atau mencakup 25,64 persen dari total urban farming di Kalimantan Timur," tuturnya.
BPS: Jumlah Usaha Tani di Kaltim Menurun 12,31 Persen
Selasa 05-12-2023,10:00 WIB
Editor : Hariyadi
Kategori :