Netanyahu Setujui Gencatan Senjata 4-5 Hari, Ditukar dengan 50 Sandera Hamas

Rabu 22-11-2023,09:00 WIB
Editor : Hariyadi

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akhirnya menyetujui gencatan senjata 4-5 hari. Melalui perundingan yang alot, Netanyahu menyetujui kompensasi pembebasan sandera oleh Hamas.

Dalam pernyataannya pada Selasa (21/11/2023), Netanyahu meminta seluruh pihak di pemerintahannya agar menerima kesepakatan yang diajukan oleh Hamas.

Isi kesepakatan tersebut, Hamas akan melepaskan 50 orang sandera yang akan ditukar dengan gencatan senjata selama beberapa hari.

Kabar gencatan senjata tersebut disampaikan oleh pejabat dari Qatar yang menjadi penengah perundingan antara Amerika Serikat (AS), Israel dan Hamas.

Menurut pihak Qatar, kesepakatan akan segera dicapai dari perundingan yang telah berjalan dalam beberapa hari.

Kepurusan Netanyahu tersebut diungkapkan setelah bertemu dengan jajaran kabinetnya pada Selasa lalu.

Pihak Israel mengatakan bahwa Hamas menyandera lebih dari 200 orang, usai menyerbu Israel pada 7 Oktober lalu. Selain itu, dalam serangan tersebut, 1.200 orang warga Israel disebut tewas.

Meskipun menyetujui untuk melakukan gencatan senjata dalam beberapa hari, namun Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan tetap menjalankan misinya.

“Kami sedang berperang dan kami akan melanjutkan perang sampai kami mencapai semua tujuan kami,” ungkap Netanyahu seperti dilansir oleh Reuters.

“Misi kami untuk menghancurkan Hamas, kembalikan semua sandera kami dan pastikan tidak ada seorang pun di Gaza yang dapat mengancam Israel,” tambahnya.

Jika perjanjian tersebut disetujui, maka akan menjadi gencatan senjata pertama dalam invasi Israel ke Gaza.

Sejauh ini, akibat serangan Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza dan menewaskan sekitar 13.300 warga sipil. Selain itu sekitar dua pertiga dari 2.3 juta penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal.

Pejabat Amerika Serikat mengatakan, nantinya sebanyak 50 sandera akan dibebaskan oleh Hamas.

Adapun dari 50 sandera warga Israel yang akan dilepaskan oleh Hamas, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Selain itu, pihak Israel juga akan membebaskan 150 sandera warga Gaza serta gencatan senjata selama 4 hingga 5 hari.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan, proposal kesepakatan pembebasan sandera telah disampaikan ke Israel pada Selasa dini hari.

“Negara Qatar menunggu hasil pemungutan suara pemerintah Israel atas proposal tersebut,” tambahnya.

Hamas hingga saat ini hanya membebaskan empat tawanan. Di antaranya warga AS, Judith Raanan berusia 59 tahun dan putrinya, Natalie Raanan berusia 17 tahun pada 20 Oktober.

Selain itu juga seorang perempuan Israel bernama Nurit Cooper berusia 79 tahun dan Yocheved Lifshitz berusia 85 tahun pada 23 Oktober.

“Kami sebelumnya menyatakan kesediaan kami untuk melepaskannya karena alasan kemanusiaan, namun musuh mengulur waktu dan hal ini menyebabkan kematiannya,” kata Brigade Al Quds di saluran Telegramnya.

 

Kategori :