169 Desa di Kaltim Belum Teraliri Listrik PLN, Paling Banyak di Kubar

Kamis 16-11-2023,09:00 WIB
Editor : Hariyadi

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Surplus produksi listrik PLN di Sistem Mahakam sebesar 400 Megawatt (MW) tahun 2023 ini, tak berdampak terhadap ratusan desa di Kalimantan Timur (Kaltim).

Berdasarkan catatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim, hingga September 2023 masih ada 169 desa yang belum mendapatkan aliran listrik dari PLN.

Sebagian desa yang masih gelap itu tersebar di beberapa kabupaten. Di antaranya Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu.

"Desa terbanyak yang belum teraliri listrik terutama di Kutai Barat dan Mahakam Ulu ya," tutur Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Kaltim, Mashur Sudarsono Wira Adi, dikutip dari Antara, Kamis (16/11/2023).

Pria akrab disapa Sony itu menambahkan, sebagian besar desa-desa itu berada di pedalaman dan perbatasan. Akses yang masih sangat terbatas membuat pembangunan jaringan listrik sulit dilakukan.

"Selama ini, desa-desa ini memperoleh sumber listrik dengan cara mandiri. Seperti penggunaan genset dan bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dari pemerintah," terang Sony.

Padahal, ia menyebut, saat ini kondisi kelistrikan pada Sistem Mahakam surplus sebesar 400 MW. Sistem Mahakam menyuplai kebutuhan listrik masyarakat di empat, yaitu Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.

Daya listrik di Kaltim juga semakin powerfull dengan adanya Sistem Borneo yang mengkoneksikan sistem kelistrikan antarprovinsi Kalimantan. Mulai dari Kaltim, Kalteng, dan Kalsel. Bahkan, Sistem Borneo juga bakal disambungkan ke wilayah Kalimantan Utara.

"Sayangnya kelebihan daya itu, tak bisa disalurkan ke daerah yang belum tersentuh listrik. Karena belum ada jaringan listrik penghubungnya. Kalaupun ada, terkadang sumber listriknya yang belum tersedia," keluh Sony.

Namun begitu, ia menyebut pihaknya tetap terus berusaha untuk melakukan pemerataan aliran listrik ke desa-desa yang belum tersambung listrik PLN.

Sony mengungkapkan target pemerintah pusat, rasio elektrifikasi di tiap daerah ditarget bisa mencapai 100 persen pada 2024.

Di Provinsi Kalimantan Timu (Kaltim) sendiri, PLN mencatat, rasio desa berlistrik (RDB) sampai dengan Agustus 2023 sebesar 83,72 persen. PLN telah melistriki 869 desa/kelurahan dari total 1.038 desa/kelurahan di 10 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur.

Masih tersisa 169 desa yang belum terlayani PLN dan saat ini dilayani PLTS komunal, LTSHE, PLTD Pemda, PLTMH, maupun swadaya masyarakat.

Sementara, untuk rasio elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.

"Tapi sebenarnya itu kan perbedaan metode. Karena dihitungnya, jumlah rumah berlistrik dibagi seluruh rumah. Kalau di-'breakdown', masih banyak yang gelap," terang Sony.

Tahun 2023 ini, PLN menargetkan mengaliri listrik ke 71 desa di Kaltim. Total itu, cukup banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana PLN hanya menargetkan sekitar 25-30 desa per tahun.

Sementara itu, kata Sony, Pemprov Kaltim melalui dinas ESDM telah membangun 42 PLTS di kawasan desa-desa terpencil yang tidak terjangkau PLN. Ditarget tahun depan, pemprov juga akan memulai 2 ribu sambungan listrik gratis bagi keluarga pra sejahtera.

"Sudah kita mulai uji coba untuk seratus sambungan tahun ini. Semoga bisa tercapai untuk 2 ribu sambungan di tahun depan," harapnya.

 

Kategori :