NOMORSATUKALTIM - Lawrence Faucette (58), orang kedua yang menerima transplantasi jantung babi akhirnya meninggal dunia. Faucette meninggal enam minggu setelah prosedur eksperimental dilakukan.
Pusat Medis Universitas Maryland, tempat prosedur eksperimental dilakukan, mengatakan jantung mulai menunjukkan tanda-tanda penolakan dalam beberapa hari terakhir.
"Harapan terakhir Faucette adalah agar kami dapat memanfaatkan sebaik-baiknya apa yang telah kami pelajari dari pengalaman kami, sehingga orang lain dapat dijamin mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan jantung baru ketika organ manusia tidak tersedia,” kata Direktur Klinis Program Xenotransplantasi Jantung, Dr. Bartley Griffith dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN, Minggu (5/11/2023).
Lawrence Faucette (58), pertama kali dirawat pada 14 September 2023, setelah mengalami gejala gagal jantung dan menjalani transplantasi eksperimental enam hari kemudian. Penyakit jantung dan penyakit bawaannya membuatnya tidak memenuhi syarat untuk menjalani transplantasi jantung manusia tradisional.
“Satu-satunya harapan saya yang tersisa adalah menjalani jantung babi, xenotransplantasi,” kata Faucette kepada rumah sakit dalam wawancara internal beberapa hari sebelum operasi.
Dalam minggu-minggu setelah transplantasi, dokternya melaporkan bahwa dia mengalami kemajuan yang signifikan, termasuk berpartisipasi dalam terapi fisik dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Satu bulan setelah operasi, dokternya mengatakan mereka yakin fungsi jantungnya sangat baik dan telah menghentikan obat apa pun untuk mendukung fungsi jantungnya.
“Kami tidak memiliki bukti adanya infeksi dan tidak ada bukti penolakan saat ini,” kata Griffith saat itu.
Dokter telah merawat Faucette dengan pengobatan antibodi eksperimental untuk lebih menekan sistem kekebalan dan mencegah penolakan. Namun penolakan organ adalah “tantangan paling signifikan dalam transplantasi tradisional yang melibatkan organ manusia juga,” kata UMMC dalam sebuah pernyataan.
Pada Januari 2022, Universitas Maryland juga melakukan operasi eksperimental pertama pada David Bennett yang berusia 57 tahun.
David meninggal dua bulan setelah operasi tersebut. Meskipun tidak ada tanda-tanda penolakan pada minggu-minggu awal setelah transplantasi.
Otopsi menyimpulkan bahwa Bennett akhirnya meninggal karena gagal jantung karena berbagai faktor kompleks. Termasuk kondisi Bennett sebelum operasi. Sebuah studi kasus yang dipublikasikan di Lancet juga mencatat adanya bukti virus babi yang belum teridentifikasi sebelumnya.
Menurut pemerintah federal, terdapat lebih dari 113.000 orang dalam daftar transplantasi organ, termasuk lebih dari 3.300 orang yang membutuhkan jantung. Kelompok Donate Life America mengatakan bahwa 17 orang meninggal setiap hari saat menunggu organ donor.