NOMORSATUKALTIM –Moda transportasi massal berbasis bus atau bus raya terpadu (BRT) menjadi pilihan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam mengantisipasi lonjakan penduduk jelang pemintahan Ibu Kota Negara (IKN) ke IKN Nusantara pada 2024 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan, Adward Sekenda mengatakan, Kota Minyak harus mempersiapkan diri karena berpredikat sebagai kota penyangga IKN.
"Seiring pembangunan IKN dengan konsep smart city, Balikpapan sebagai kota penyangga harus menyesuaikan," kata kepala Dishub Balikpapan Adward Sekenda Putra, dikutip dari Antara, Sabtu (4/11/2023).
Menurut Adward, Kota Minyak – sebutan lain Balikpapan, tidak bisa hanya mengandalkan angkutan kota dan transportasi daring yang sudah ada saat ini.
Dishub Balikpapan merujuk pada BRT seperti di Jakarta, yaitu TransJakarta. Agar mampu menampung penumpang dalam jumlah banyak dan mengurangi kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi.
"Koridor utamanya adalah Jalan Jendral Sudirman yang terletak di pusat Kota Balikpapan. Kami kembangkan (BRT) agar tidak terlalu banyak kendaraan pribadi," katanya.
Setelah koridor utama di Jalan Jendral Sudirman, Dishub Balikpapan juga akan mengembangkan koridor lain seperti di wilayah Timur, Utara, Selatan, dan Barat Kota Balikpapan.
Dishub Balikpapan kini sudah mengantongi perencanaan utama, bahkan konsepnya sudah disodorkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendapatkan dukungan pengadaan bus.
Adward berharap masyarakat Balikpapan akan terbiasa dengan angkutan massal, terutama BRT pada 2024 mendatang.
Sementara angkutan kota akan menjadi layanan pengumpan (feeder) dari jalur yang tidak dijangkau BRT.
Namun saat ini, Dishub Balikpapan masih perlu menertibkan sopir-sopir tanpa izin atau sopir tembak pada angkutan umum Kota Minyak.