Paser, NOMORSATUKALTIM - Kontraktor pelaksana pengerjaan kawasan Wisata Kuliner (Wiskul) Sungai Tuak, Khairul angkat bicara mengenai keluhan pedagang.
Pedagang di kawasan Wiskul Sungai Tuak selama ini mengeluhkan rusaknya booth kontainer yang tak kunjung diperbaiki oleh kontraktor.
Khairul menyebut, spesifikasi booth kontainer sudah dikerjakan sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang diberikan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser.
"Kami mengerjakan sesuai RAB, dan memang tidak ada teguran," katanya, Kamis (26/10/2023).
Untuk masa pemeliharaan, dijelaskannya, telah berakhir sejak 3 bulan usai diresmikan pada Maret lalu.
Adapun kerusakan atau hancurnya bagian atap booth kontainer yang berbahan dasar plywood kata Khoirul karena over kapasitas.
"Triplek (plywood) itu ukurannya 18 milimeter. Digunakan untuk dua meja dengan empat kursi, namun karena ini rata-rata pembeli ingin duduk di atas bisa jadi kelebihan beban," terangnya.
Perihal keluhan dari pedagang mengenai kerusakan, ia akan berkoordinasi dengan instansi terkait. Khususnya Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser.
"Rencana akan ke dinas terkait, bagaimana solusi untuk penanggulangan sementaranya. Kami siap membantu meski masa pemeliharaannya sudah selesai," tutur Khairul.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Paser Edwin Santoso mengaku telah mendengarkan keluhan dari pedagang di Wiskul Sungai Tuak.
"Saya berkoordinasi dengan pedagang dan mereka juga sudah mengkomunikasikan sama pengelola, cenderung dijanji-janjikan saja," ucapnya.
Bahkan, dirinya pernah dikirimkan video kondisi booth kontainer saat diguyur hujan. Air mengucur deras dari atap playwood yang hancur.
Ia akan berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai Kawasan Wiskul Sungai Tuak.
"Ya mengkomunikasikan bagaimana solusinya, dan kalau bisa secepatnya (diperbaiki), mumpung belum musim penghujan," imbuh Edwin.
Dikonfirmasi terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disporapar Kabupaten Paser, Arief Rahman menyatakan bahwa pedagang yang berjualan di booth kontainer 2 lantai harus bersabar.
Pasalnya, pada tahun 2023 ini Pemkab Paser belum bisa melakukan perbaikan. "Perbaikan tahun depan," singkat Arief Rahman, dikonfirmasi terpisah.
Untuk diketahui, Wiskul Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot yang diresmikan Maret lalu, dikeluhkan pedagang yang berjualan di booth kontainer. Pasalnya, sebulan setelah diresmikan, bagian atas booth sudah mengalami kerusakan.
Bagian atap yang berbahan plywood terpantau bolong atau rusak. Kondisi ini membuat pedagang was-was, terlebih saat hujan.
Di kawasan Wiskul Sungai Tuak ini terdapat 60 booth kontainer, dan 40 di antaranya bertingkat atau dua lantai.
Untuk perbaikan darurat, pedagang terpaksa harus mengeluarkan biaya pribadi. Padagal, setiap bulannya para pedagang dipungut retribusi sebesar Rp 600 ribu.