Belasan Investor Tertarik Proyek Penyulingan Air Laut

Kamis 28-11-2019,19:49 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Market Sounding untuk desalinasi air laut digelar dan mempertemukan para investor dengan petinggi PDAM Balikpapan, Kamis (28/11/2019) (Ferry Cahyanti/Disway Kaltim) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Setidaknya 19 investor dari dalam dan luar negeri menyatakan ketertarikannya ambil bagian dari rencana Perusahaan Daerah Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Manggar Kota Balikpapan mengerjakan proyek desalinasi. Hal ini tampak dari pertemuan para investor dengan petinggi PDAM Balikpapan pada Kamis (28/11/2019). Karpet merah buat investor itu digelar dengan acara berjuluk ‘Market Sounding KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan/Usaha) Pengelolaan Air Laut Menjadi Air Minum’ di kantor PDAM Jalan Ruhui Rahayu. “Para investor yang hadir hari ini mau tahu dulu tentang program desalinasi. Karena ini (proyek) alternatif untuk memenuhi air bersih masyarakat,” kata Direktur Utama PDAM Balikpapan, Haidir Effendi. Perusahaan yang hadir, kata dia, dari berbagai latar belakang. Namun korporasi dengan core business pertambangan, minyak dan gas. Di antaranya ada Medco Energy, Adaro, Elnusa, dan lain-lain. “Ada juga BUMN konstruksi Wika (Wijaya Karya), dan perusahaan dari Singapura” imbuh Haidir kemudian. Sebagai bentuk keseriusan PDAM menggelar proyek ini, perusahaan akan melakukan pra-kualifikasi tender pada 5 Desember 2019. Artinya pekan depan, tahapan proyek itu sudah dimulakan. Setelah itu dilanjutkan dengan tender dan diperkirakan dalam jangka waktu tiga sampai enam bulan baru ada pemenang tender. Kongsi yang ditawarkan adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan jangka waktu 25 tahun. “Sistem kerjasamanya BOT (Build Operate Transfer - Bangun Guna Serah),” ujar Haidir. Artinya, investor mengoperasikan proyek desalinasi sampai 25 tahun, kemudian diserahkan ke pemerintah. “Konsepnya mereka investasi, mengolah kemudian dijual ke PDAM. Nanti PDAM yang menjual ke masyarakat kita. Misal harga 15 ribu per kubik,” kata Haidir. PDAM memperkirakan paling lama setahun setelah penunjukan pemenang lelang atau akhir 2020, warga Balikpapan sudah bisa merasakan air minum hasil desalinasi air laut. Proyek itu nantinya akan berlangsung di Stalkuda karena diproyeksikan melayani proyek prestisius lainnya; Coastal Road. Dengan target menghasilkan produksi air bersih 50 liter per detik, proyek desalinasi diperkirakan menyedot investasi paling sedikit Rp 115 milliar. Pada tahap awal, proyek itu dapat menangani empat ribu pelanggan rumah tangga. Tetapi targetnya dari produksi itu diperuntukkan pelanggan industri atau kelas bisnis. Haidir Effendi belum berani menawarkan ke pelanggan rumah tangga karena maksimal harga awal Rp 15 ribu per kubik. Seorang peserta pertemuan itu, Muryanto yang menjabat sebagai Chief Marketing Officer PT Prakarsa Enviro Indonesia mengaku belum dapat mengambil keputusan. Perusahaan yang bergerak bidang konstruksi itu hadir hanya untuk memenuhi undangan PDAM. “Yang pasti kami tertarik pada proyek ini,” kata Muryanto. Ia menambahkan hasil pertemuan akan dilaporkan ke perusahaan. Proyek desalinasi atau penyulingan air laut menjadi air tawar agar bisa dikonsumsi masyarakat menjadi pilihan mengatasi kekurangan sumber air baku di Balikpapan. Hal ini disebabkan minimnya sumber air baku di wilayah Balikpapan. Selama bertahun-tahun, PDAM mengandalkan air hujan di Waduk Manggar sebagai sumber utama air baku. Akibatnya, jika musim kemarau datang, ribuan rakyat Balikpapan kesulitan air bersih. (fey/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait