BRIN Prakirakan Balikpapan Hujan Desember

Selasa 10-10-2023,10:00 WIB
Editor : Rudi Agung

NOMORSATUKALTIM – Sudah lima bulan, Balikpapan diterpa kemarau. Selain suhu panas, dampaknya berimbas pada sektor pertanian dan surutnya waduk di Manggar serta Teritip. Beberapa hari belakangan kota ini sempat diguyur hujan, namun tidak merata. Tidak setiap hari pula.

Kira-kira kapan Balikpapan memasuki musim penghujan?

Peneliti klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Erma Yulihastin, membagikan tips untuk mengecek waktu musim hujan akan terjadi di suatu lokasi lewat akun media sosialnya. Publik bisa mengeceknya melalui laman Kamajaya milik BRIN.

“Kapan awal musim hujan di titik lokasi tempat tinggal Anda? Cek sendiri: kamajaya.brin.go.id,” tulis Erma lewat akun pribadi di media sosial Twitter atau X resminya, dikutip Rabu (11/10/2023).

Erma juga mengunggah cara menggunakan laman tersebut.

Publik dapat mengakses laman itu melalui web browser atau penjelajah web di ponsel masing-masing. Setelah laman terbuka, ada pilihan: Tambah Lokasi.

“Setelah terklik, tambah lokasi langsung saja, ingin tahu musim hujan di daerah mana,” jelasnya.

Usai memilih titik lokasi, akan terpampang data prediksi musim hujan di titik lokasi yang dipilih.

Disway Kaltim mencoba memilih titik lokasi di Balikpapan. Dari data yang tersedia, hasilnya menunjukan awal musim hujan di kota ini terjadi pada awal Desember 2023.

Di data BRIN, tampak musim kemarau ditandai area berwarna merah. Adapun awal musim hujan dimulai dari garis tebal berwarna biru. Ada pula data perkiraan rain rate atau curah hujan yang terjadi pada setiap dasarian pada suatu bulan.

“Itu kira-kira. Dan disclaimer, ini bagian dari kajian, riset, dan data menggunakan input initial time itu di 30 September. Nanti akan di-update lagi,” jelas Erma.

Sejak Senin (9/10/2023), jatah air bagi warga Kota Balikpapan, digillir. Langkah ini ditempuh menyusul turunnya air baku PDAM Balikpapan, di dua waduk utama. Yakni, Waduk Manggar dan Waduk Teritip.

Plt Dirut Perumda Tirta Manuntung aka PTMB, Rita, berujar berdasar analisa BWS IV Kalimantan dan prediksi BMKG Bandara SAMS Sepinggan, maka pihaknya akan melakukan penurunan kapasitas produksi air bersih dari kapasitas normal 1.446,71 liter perdetik menjadi 931 liter/detik.

“Atau terjadi penurunan 64,35 persen," jelas Rita, melalui rilisnya, Senin (9/10/2023).

Akibat turunnya kapasitas produksi, jumlah pelanggan terdampak sebanyak 43.014 SR atau 40 hingga 48 persen pelanggan. Sehingga agar bisa melaksanakan distribusi air, distribusi dilakukan secara bergilir.

Menurut Rita, ada tiga IPAM yang dilakukan penurunan produksi, yaitu IPA Kampung Damai dan IPA KM 8 Batu Ampar dan IPAM Teritip. (*)

Kategori :