Harga Beras Naik, Pemerintah Bagi-Bagi Rice Cooker

Senin 09-10-2023,05:00 WIB
Editor : Rudi Agung

NOMORSATUKALTIM – Menurut data BPS, pada September 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 12.900,00 per kg. Harga ini naik sebesar 9,75% dibanding bulan sebelumnya. Begitupun beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 12.685,00 per kg atau naik sebesar 10,55%.  

Bahkan untuk rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 11.746,00 per kg atau naik sebesar 11,59%. Dibanding dengan September 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada September 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 25,83%, 29,64%, dan 24,09%.

Melansir PIHPS, pada Juni harga beras super atau premium masih Rp 13 ribu, tapi kini sudah menembus level Rp 14.500 per kilogram.

Kenaikan harga beras ini menambah beban masyarakat Indonesia. Apalagi kenaikan harga ini dikhawatirkan bisa terus melonjak akibat berkurangnya pasokan.

Kenaikan harga beras di tingkat petani harga Gabah Kering Panen (GKP) dan harga Gabah Kering Giling (GKG) turut mengalami kenaikan.

Rata-rata harga GKP di tingkat petani naik 11,69% pada September dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Jika dibanding September tahun lalu (year-on-year/yoy), harga melonjak sampai 26,7%. Sedangkan harga GKG di tingkat petani naik 9,26% mtm dan 27,31% yoy. Secara mtm, kenaikan harga gabah September 2023 lebih tinggi dari September tahun lalu.

Harga GKG dan GKP untuk periode September termasuk yang tertinggi sejak Januari 2023.

Di tingkat grosir dan eceran, harga beras jadi makin mahal. Di level grosir, harga beras naik 6,29% mtm dan 21,02% yoy. Sedangkan di level eceran, harga beras naik 5,61% mtm dan 18,44% yoy.

Di Balikpapan, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan, Sri Wahyuningsih, mengakui Balikpapan terkena dampak El Nino alias kemarau panjang. “Lahan pertanian terkena dampaknya. Terutama petani yang mulai merasakan dampak,” ujar Sri, melalui percakapan Whatsapp.

Akibatnya penurunan produksi, terutama pada komododitas jagung manis. Di Triwulan pertama tahun ini produksinya masih mencapai 1.474.000 ton, kemudian di Triwulan ketiga turun menjadi 806.000 ton.

Begitu pun produksi dan stok beras yang sejak awal tahun selalu mengalami penurunan. Dari 19.650,70 ton di Januari, menyusut menjadi 11.437 ton di September 2023.

Total kebutuhan beras untuk warga Balikpapan sejak awal sampai akhir tahun, menyatir data DP3 yang diterima media ini, menyebut jumlahnya 64.760 ton. Adapun stoknya di kisaran 18,651 ton. Selama ini kebutuhan pangan Balikpapan mengandalkan suplai luar daerah, terutama dari Jawa dan Sulawesi.

Di tengah naiknya harga beras, Pemerintah melalui Kementerian ESDM menerbitkan aturan pembagian Alat Memasak berbasis Listrik (AML) atau rice cooker alias penanak nasi, kepada masyarakat.

Dalam Peraturan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 11 Tahun 2023 tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik bagi Rumah Tangga, pemerintah mengklaim kebijakan ini bertujuan menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal, berkelanjutan.

AML berfungsi menanak nasi, menghangatkan dan mengukus makanan dengan kapasitas 1,8 hingga 2,2 liter. Para calon penerima AML khusus untuk pelanggan PLN dengan daya 450 VA, 900 VA dan 1.300 VA.

Pemerintah menunjuk PT PLN (Persero) dan PLN Batam sebagai badan usaha yang akan menyediakan rice cooker. Penerima AML diusulkan berdasarkan validasi kepala desa atau lurah.

Nantinya rice cooker dibagikan gratis kepada 680 ribu keluarga penerima manfaat melalui program bantuan penanak nasi listrik. Program ini pengganti pembagian kompor listrik. Sampai kini Kementerian Keuangan masih membahas anggaran pembagian gratis rice cooker tersebut. (*)

Kategori :