Roma (tiga kiri), Hj Encek UR Firgasi (empat kanan belakang) abadikan momen bersama para guru.
Sangatta, DiswayKaltim.com - Dinas Pendidikan Kutim ikut menyemarakan peringatan hari Guru Nasional (HGN) 2019, Senin (25/11/2019). Beragam kegiatan positif digelar.
DDiantaranya seminar pendidikan bagi para guru pada Senin (25/11). Kemudian apel peringatan HGN 2019 pada Selasa (26/11). Dihelat di halaman Kantor Pemkab Kutim.
Walaupun sempat diguyur hujan lebat sejak dini hari hingga pagi di Sangatta, ternyata tidak menyurutkan semangat para guru dan peserta upacara lainnya.
Bupati Kutim H Ismunandar bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam arahannya ia mengatakan peringatan HGN 2019 dapat dijadikan renungan. Betapa mulia dan sulitnya tugas sebagai seorang guru.
Mengingat guru dihadapkan pada sebuah tugas, dimana guru dituntut dapat membentuk masa depan generasi bangsa, utamanya dalam menghadapi tantangan dunia nyata.
“Kemampuan berkarya dan berkolaborasi seorang guru akan menetukan kesuksesan anak,” ucap Ismu.
Ismu menuturkan perubahan tidak dapat dimulai dari atas, tetapi semuanya berawal dan berakhir dari guru.
Oleh karena itu, sebagai pendidik diharapkan tidak bergantung pada perintah dan aba- aba, namun harus mengambil langkah yang cepat yaitu semangat dan inovasi yang baru, untuk memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di Kutim.
“Di zaman yang semakin modern, seorang guru juga dituntut agar tidak hanya memberikan pelajaran semata, tetapi bagaimana mengajak seorang siswa dapat berinteraksi langsung, salah satunya adalah diskusi,” ujarnya.
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kutim Roma Malau mengatakan, momentum hari guru ini berharap pembinaan karakter terahadap anak- anak didik.
Termasuk penguasaan teknologi, dan juga penguasaan literalisasi digital. Semua harus ditingkatkan dan terealisasi dengan baik.
“Nanti di 2020 harapan kami Simaksiru akan dilaksanakan di Kutim. Simaksiru sendiri ialah sistem informasi menagemen profesi kenerja guru. Nah nantinya guru itu tidak semua sama insentifnya tergantung dari beban kerja dan berapa jam dia mengajar," imbuhnya.
Ia juga berharap akan selalu sinergi bekerjasama dengan para guru. Dengan satu tujuan dapat menciptakan SDM yang unggul dan berkarakter.
Roma juga mengapresiasi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Pidatonya sangat bagus. Menjadi pelajaran bahwa guru tidak hanya mengajar tapi mendidik. Dalam arti siswa diajarkan untuk selalu aktif.
Kemajuan pendidikan di Kutim harus bersama-sama bergandengan agar terciptanya SDM yang unggul. Baik peran orang tua, dan lainnya. Kita akan bberusaha berikan yang terbaik untuk para guru di Kutim. (adv/boy)