BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - PT Fahreza Duta Perkasa, berpeluang mendapatkan perpanjangan waktu untuk menuntaskan proyek DAS Ampal MT Haryono.
Proyek senilai Rp 136 miliar itu, akan habis kontrak kerjanya akhir Desember tahun ini. Namun, opsi perpanjangan waktu bisa saja dilakukan. Hal ini diungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan, Rita Latif, saat melakukan sidak bersama di lokasi DAS Ampal, Senin (25/9/2023). "Itu nanti, memang pemberian kesempatan itu ada tapi itu diputuskan di kami. Lihat dong di dokumen, ada di kontrak. Tetapi harus dihitung teknis bisa apa gak," kata Rita. "Dievaluasi nanti dilihat kan, nanti disepakati. Ada pengembalian dan sebagainya. Setelah itu nanti PU bantu hitung kembali dari tim teknis. Kalau Desember kurang lebihnya tiga bulan, kita evaluasi kemampuan dia," sambungnya. Opsi perpanjangan masa kerja PT Fahreza, mendapat kritik dari organisasi mahasiswa. Sekjen Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Balikpapan, Muhammad Firdaus menilai, opsi perpanjangan waktu kepada PT Fahreza tak masuk akal. Meski perpanjangan waktu ada dalam dokumen kontrak, polemik publik soal sengkarutnya proyek DAS Ampal, bisa jadi pertimbangan kuat untuk tidak memberi kelonggaran waktu kembali. Daus panggilan akrabnya, menyebut, dampak pekerjaan yang dilakukan PT Fahreza sudah diluar batas toleransi. Ia mengungkap beberapa catatan buruk dari aktivitas PT Fahreza mengerjakan proyek multiyears senilai Rp 136 miliar itu. Pertama, PT Fahreza merusak akses jalan milik warga dan pelaku usaha tanpa adanya ganti rugi. Pengrusakan itu telah dilaporkan oleh Peradi Balikpapan ke Polda Kaltim. Kedua, proyek DAS Ampal juga dilaporkan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia atau Maki, ke Komisi Pemberantasan Korupsi, dengan dugaan tindak pidana korupsi. Ketiga, Parlemen Balikpapan telah merekomendasikan pemutusan kontrak sejak lama. Keempat, sistem kerja PT Fahreza amburadul. Tidak mengikuti instruksi konsultan Yodya Karya dan Dinas PU Balikpapan. "Belum selesai penutupan beton dan perbaikan drainase sepanjang simpang lampu merah Beller ke simpang lampu merah BDS. Pindah mengeruk depan Telkom. Sekarang kembali melakukan pengerukan di lokasi Inhutani," ungkap Daus. "Dampaknya jelas, pelaku usaha merugi, omset menurun drastis, jalanan macet dan berdebu," sambungnya. Kelima, progres pekerjaan sangat terlambat. Sisa tiga bulan progres baru sekitar 50 persen. "Cara kerjanya berpindah-pindah tapi tidak selesai. Membuat kubangan panjang dimana-mana. Tidak mendengar arahan konsultan," jelas Firdaus. PMII Balikpapan mendesak Dinas PU Balikpapan untuk memutus kontrak kerja PT Fahreza, bukan malah memberinya perpanjangan waktu. "Ini tidak masuk akal, opsi perpanjangan masa kerja di tengah polemik dan pekerjaan yang amburadul. Hampir setahun warga Balikpapan, khususnya warga sekitar merasakan dampak kinerja buruk PT Fahreza," ungkap Sekjen PMII Balikpapan. Sebagai informasi, hasil Sidak bersama Komisi III Parlemen Balikpapan, Dinas PU, konsultan MK Yodya Karya, pelaku usaha sekitar dan elemen mahasiswa di lokasi pekerjaan DAS Ampal. Dirut PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi mengakui telah mengajukan permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan kepada Dinas PU Balikpapan. Cahyadi menyebut, sisa waktu pelaksanaan saat ini tidak mencukupi untuk menyelesaikan sisa pekerjaan. "Karena waktu, takutnya bulan Desember tidak selesai. Makanya minta ijin kalau ada perpanjangan waktu," katanya. "Kami juga sudah bersurat untuk penambahan waktu lagi. Karena waktu pelaksanaan malam hari saja, sama utilitas yang mengganggu, itu bagian yang membuat kami tidak bisa menyelesaikan," sambung Cahyadi. (*)PMII Balikpapan Desak Dinas PU Tak Perpanjang Proyek DAS Ampal
Rabu 27-09-2023,06:15 WIB
Reporter : Suhardi
Editor : Rudi Agung
Kategori :
Terkait
Rabu 03-01-2024,10:00 WIB
Dinas PU Balikpapan Sebut Proyek Infrastruktur 2023 Rampung 98 Persen
Selasa 02-01-2024,16:01 WIB
Proyek DAS Ampal Molor, Dinas PU Balikpapan Perpanjang Kontrak PT Fahreza
Selasa 19-12-2023,07:00 WIB
KPK Terima 312 Laporan Dugaan Korupsi dari Kaltim, Termasuk DAS Ampal
Jumat 01-12-2023,12:00 WIB
Rizal Effendi Kritik Proyek DAS Ampal, Ramai Komentar Netizen
Rabu 22-11-2023,20:32 WIB
Proyek Penanganan Banjir DAS Ampal MT Haryono Justru Kebanjiran Saat Hujan
Terpopuler
Selasa 26-11-2024,09:01 WIB
Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Sebut Bubarkan Tawuran, Warga Ungkap Kondisi Berbeda
Selasa 26-11-2024,12:01 WIB
Heboh Kendaraan Rusak Massal akibat BBM Pertamax, Pertamina Beri Tanggapan
Selasa 26-11-2024,20:25 WIB
Satu Lagi, Permata Borneo FC yang Dipanggil Timnas untuk ASEAN Cup: Rivaldo Pakpahan
Selasa 26-11-2024,15:04 WIB
Terapkan Taktik Baru ke Setan Merah, Ruben Amorim Minta Fans MU Bersabar
Selasa 26-11-2024,08:00 WIB
Barang Bukti Senilai Rp167 Miliar Disita dari Kasus Judi Online Oknum Komdigi, Ada Senpi
Terkini
Rabu 27-11-2024,06:14 WIB
Ramalan Cuaca Kaltim, Coblosan Pilkada 2024, Cek di Sini!
Selasa 26-11-2024,20:53 WIB
Antisipasi Potensi Kerawanan Pungut Hitung, Bawaslu Kaltim Petakan 26 Indikator TPS Rawan
Selasa 26-11-2024,20:25 WIB
Satu Lagi, Permata Borneo FC yang Dipanggil Timnas untuk ASEAN Cup: Rivaldo Pakpahan
Selasa 26-11-2024,17:02 WIB