Paser, Nomorsatukaltim.com - Ricuh pecah di lapangan Gentung Temiang, Kecamatan Tanah Grogot. Massa secara beringas melempari aparat kepolisian dan membakar ban. Ditengarai tak puasnya dengan hasil Pemilu yang dilaksanakan Kabupaten Paser.
Chaos itu terjadi dalam rangkaian simulasi sistem pengamanan kota (Simpamkota) untuk Pemilu 2024. Karo Ops Polda Kaltim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, Polri-TNI dan semua unsur dari pemerintah daerah bersiap diri untuk kelancaran pelaksanaan pesta demokrasi tahun depan.
"Ini adalah bentuk simulasi yang nantinya Polri dengan dibantu TNI dan semua unsur dari Pemda, bersiap siaga untuk mengamankan bagaimana operasi mantap brata dan sekaligus mantap praja," kata Frans, Selasa (19/9/2023).
Dalam Simpamkota ada beberapa skenario yang dipertontonkan. Antara lain patroli skala kecil maupun besar, pengamanan kampanye hingga pendistribusian dan pengumutan suara, serta pleno di KPU dan pasca pleno. Kapolres Paser, AKBP Kade Budiyarta menuturkan dari simulasi itu tak menutup kemungkinan ada evaluasi.
"Kami dari Polres Paser akan menindaklajutinya arahan dari Polda Kaltim. Simulasi ini merupakan contoh apabila terjadi kejadian yang bersifat chaos atau anarkis. Jadi yang menjadi sorotan (dalam Simpamkota) kami akan perbaiki nanti," sebutnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Paser, Hendra Wahyudi mengatakan kesiapan dari para penegak hukum dalam Simpamkota guna mewujudkan kelancaran pelaksanaan Pemilu 2024 patut diapresiasi.
"Seperti yang disampaikan tadi (Karo Ops Polda Kaltim) sekelas Paser sudah luar bisa persiapannya," terang Hendra.
Dirinya berharap bersama stakeholder dan seluruh masyarakat Kabupaten Paser dapat bersama-sama menyukseskan dan menyongsong Pemilu 2024. "Kita harapkan Kabupaten Paser tetap tertip aman, damai dan kondusif," tutupnya.
Sekadar diketahui untuk evaluasi atau sorotan dalam pelaksanaan Simpamkota akan disampaikan PJU Polda Kaltim kepada Polres Paser dan dibahas secara internal. (*)
Reporter: Achmad Syamsir Awal