Samarinda, Nomorsatukaltim.com – Permasalahan sampah di Kota Samarinda masih jadi isu utama lingkungan. Pemerintah daerah Kalimantan Timur telah melakukan berbagai upaya menekan jumlah sampah yang dari masyarakat, namun masalah sampah ini belum juga usai.
Mendukung program pemerintah ini, PT Sharp Electronics Indonesia melalui kegiatan tanggung jawab sosialnya, menggelar kegiatan Ecobition – Workshop di SMAN 1 Samarinda untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan dengan mengajak kaum muda untuk turut serta berpartisipasi secara aktif dalam menjaga bumi.
”Kegiatan ini merupakan salah satu agenda perayaan hari jadi Sharp Global ke 110 tahun dan menjadi bagian dari kegiatan Eco-Bition Road Show di Kota Samarinda. Sejalan dengan misi dan visi yang dicanangkan oleh Sharp Corporation di hari jadinya tersebut. Sharp ingin berkontribusi lebih banyak pada bidang Lingkungan, Sosial dan Tata kelola [Environment, Social & Governance (ESG)]”, ungkap Pandu Setio Selaku Senior PR & Brand Communication Manager, PT Sharp Electronics Indonesia.
Kegiatan Ecobition – Workshop di SMAN 1 Samarinda mengangkat tema From Love Comes Green, berkolaborasi dengan Kertabumi Recycling Center, Sharp Indonesia mengajak para siswa/i belajar langsung bagaimana cara mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang memiliki nilai guna. Setiap siswa pun diberikan paparan mengenai kondisi sampah di Indonesia dan bagaimana cara menanggulanginya baik secara individu maupun secara massif.
Menjaga kebersihan dengan cara membuang sampah pada tempatnya merupakan kebiasaan kecil yang dapat dilakukan oleh para peserta untuk menjaga lingkungan tetap bersih, untuk itu
para peserta pun diajak untuk melakukan operasi semut mengumpulkan sampah khususnya plastik di lingkungan sekolah guna menerapkan kebiasaan dan memupuk kesadaran mereka akan gaya hidup hijau. “Kami berharap melalui kegiatan ini, akan meningkatkan kesadaran mereka untuk bijak dalam menggunakan plastik dan membiasakan mereka untuk membuang sampah pada tempatnya, serta kreatif dalam mengelola sampah”, Jelas Leo Putra Kurniawan selaku Branch Manager Cabang Samarinda, PT Sharp Electronics Indonesia
Kepala sekolah SMAN 1 Samarinda, I Putu Suberata, S.Pd., M.Si. menyatakan kebahagiaannya dengan penyelenggaran kegiatan di sekolah yang dipimpinnya. ”Terima kasih kami haturkan kepada PT Sharp Electronics Indonesia karena sudah memilih sekolah kami untuk melakukan kegiatan yang baik ini. Kegiatan ini memiliki nilai yang sangat positif sekali dan dapat memberikan dampak yang baik bagi siswa - siswi kami. Semoga kedepannya kesadaran siswa – siswi kami akan semakin meningkat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan bisa mengelola sampah plastic seperti yang diajarkan hari ini”.
Pada kesempatan ini Sharp Indonesia pun turut menyerahkan mesin pencacah rumput dan produk elektronik kepada sekolah untuk digunakan sebagai penunjang kegiatan di sekolah. Tidak hanya fokus pada pelajar, melalui rangkaian kegiatan Sharp Eco-Bition Road Show di samarinda yang berlangsung selama lima hari dimulai pada tanggal 26 – 30 Juli 2023 di main Atrium , Samarinda Central Plaza, Sharp pun mengajak pengunjung untuk turut melestarikan lingkungan dengan mengumpulkan sampah plastik / kertas / kaleng / botol kaca untuk ditukarkan dengan tas ecobag dari Sharp. Untuk mendapatkan tas ecobag dari Sharp pengunjung cukup mendaftar di tautan berikut http://bit.ly/wastedropboxsharp, kemudian memasukan sampah yang dibawanya ke dalam drop box yang telah disediakan, mengabadikan momen tersebut lalu mengunggahnya di feed akun Instagram dengan mengetag IG @Sharpindonesia dan menulis tagar #Sharpdropbox pada keterangan foto feed.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi kami terhadap lingkungan, Tidak hanya menhadirkan produk-produk elektronik terbaru yang mengusung fitur ramah lingkungan, kami pun mengajak masyarakat untuk peduli akan pelestarian lingkungan. Semoga dengan kegiatan ini, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Samarinda dan membantu program pemerintah daerah setempat untuk mengatasi permasalahan sampah karena akan semakin banyak orang yang mengerti dan sadar akan pengelolaan sampah yang baik dan benar ”, tutup Pandu.