Binabud Samarinda Berangkatkan 6 Siswa ke Luar Negeri, Pendaftaran Seleksi Mulai Agustus

Senin 24-07-2023,22:09 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Samarinda, nomorsatukaltim.com- Seleksi Pertukaran Pelajar Bina Antarbudaya (Binabud) kembali akan digelar tahun ini untuk Program AFS, AKP+ dan KL-YES.

Pendaftaran AFS dan AKP+ akan dimulai pada 7 Agustus hingga13 September 2023. Sedangkan pendaftaran program KL-YES akan dimulai pada 7-23 Agustus 2023.

Ketua Binabud Samarinda Rina Juwita mengatakan, seleksi terbuka untuk seluruh siswa kelas X dan XI SMA/SMK/MA/Pesantren akan dilakukan dalam 3 tahap dengan sistem gugur dari tingkat daerah, nasional, hingga internasional.

“Kami mengharapkan partisipasi dari seluruh siswa di wilayah Kaltimtara dalam seleksi ini. Binabud Samarinda merupakan mitra strategis dari berbagai pihak yang memiliki visi untuk memajukan pendidikan dan pembangunan SDM di wilayah Kaltimtara,” kata Rina.

Tahun ini, katanya, Binabud Samarinda menyambut kepulangan 5 siswa dari luar negeri dan memberangkatkan 6 siswa. Mereka bersekolah pada tingkat menengah atas atau high school ke berbagai negara tujuan.

“Setelah kembali dan sebelum keberangkatan program, semua siswa diberikan pembekalan agar siap menghadapi adaptasi dan tantangan saat kembali ke lingkungannya atau pun saat akan menjalani program di negara lain,” jelas Rina.

Pembekalan telah dilaksanakan pada Sabtu 22 Juli 2023 di Kampus FKIP Bahasa Inggris Unmul Jalan Harmonika, Samarinda.

Kegiatan ini juga dihadiri para orang tua siswa yang akan melepas putera dan puterinya untuk bersekolah ke luar negeri.

Orientasi lanjutan tingkat nasional akan dilakukan pada awal Agustus di Jakarta, yang didukung oleh berbagai mitra Bina Antarbudaya/AFS Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa orientasi bagi siswa yang akan berangkat ditekankan pada persiapan dalam menjalani program di negara asing. Tinggal bersama keluarga angkat dan bersekolah di sekolah lokal.

Selama menjalani program tersebut, siswa diharapkan menjadi duta yang memperkenalkan budaya dan nilai-nilai bangsa Indonesia dalam kesehariannya.

Pun diwajibkan untuk terlibat secara penuh dalam berbagai kegiatan di lingkungannya sebagai bentuk pembelajaran dan pengalaman selama berada di luar negeri.

Siswa juga dipersiapkan untuk menghadapi dan mengatasi kendala yang mungkin terjadi selama program.

Sementara re-orientasi bagi siswa yang telah pulang dari luar negeri, kata Rina, diisi dengan pembekalan untuk kembali ke lingkungan asalnya. Mereka diminta mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai baik dari pengalaman program, juga membuat rencana aksi untuk berkontribusi terhadap pembangunan komunitas lokal.

Sebagai fresh returnee siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungan terdekatnya.

“Kami membuka komunikasi dan mengharapkan terjalinnya kerja sama juga dukungan dari berbagai pihak yang memiliki visi serupa dan bersama-sama dapat berkomitmen untuk kemajuan daerah Kaltimtara juga Indonesia”.

Tags :
Kategori :

Terkait