Aktivitas Dua Perusahaan Sawit Distop

Rabu 20-11-2019,13:19 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Air Sungai Segah kian terlihat hijau karena tingkat pencemaran pupuk, Selasa (19/11) (FERY SETIAWAN) TANJUNG REDEB, DISWAY - Sudah dua pekan perubahan kondisi air Sungai Segah terjadi, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, belum juga mengeluarkan keterangan resmi, penyebab perubahan ini kembali terjadi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sujadi mengaku, hingga kini belum mengirimkan sampel air untuk dilakukan uji laboratorium. “Sampel air memang belum dikirim, minggu ini mungkin baru kami kirim,” ungkap Sujadi di ruang kerjanya, Selasa (19/11). Saat ditanyai kemana akan dikirim sampel air tersebut diuji, Sujadi enggan memberikan penjelasan. Dia berasalan, jika lokasi laboratorium yang akan menjadi penelitian air Sungai Segah diumumkan ke publik, akan rawan terjadi sabotase oleh pihak-pihak yang keberatan dengan rencana DLHK tersebut. “Bisa uji lab di Samarinda, bisa juga di tempat lain. Tidak boleh dikasih tahu tempatnya, karena bahaya,” tegasnya. Namun Suajadi, mengaku telah mengatongi hasil penelusuran tim yang dibentuk, di mana dari hasil penelusuran itu memang benar fenomena ini akibat dari pupuk perusahaan perkebunan yang ada di sepanjang Sungai Segah. Hanya saja belum berani menyebut perusahaan mana yang melakukan pencemaran. “Hasil sudah ada, tapi biar Pak Bupati yang sampaikan, jangan saya,” pungkasnya. Sementara itu, Bupati Berau Muharram mengaku, telah menerima laporan DLHK, dari hasil laporan itu telah memutuskan untuk memberhentikan sementara aktivitas dua perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menjadi pemicu fenomena air Sungai Segah menghijau. Adapun aktivitas yang dihentikan itu ialah pemupukan yang tidak ramah lingkungan dan juga pengolahan limbah dilarang langsung dibuang ke sungai. Sebab, selama ini ada kesalahan pengolahan limbah pupuk yang langsung dibuang ke sungai. “Selama ini perusahaan sawit melakukan pemupukan saat kemarau, kemudian saat hujan sisa-sisa pupuk ini larut terbawa air keparit dan lari ke Sungai Segah. Bahkan informasinya ada sisa-sisa pupuk yang sengaja dibuang ke parit oleh karyawan,” jelasnya. Selain itu, Muharram juga meminta pihak perusahaan yang menjadi dalang pencemaran Sungai Segah untuk melakukan pembenahan pengelolaan limbah pupuk dengan menyediakan penampungan khusus. Air yang mengalir dari parit-parit perkebunan akan dialirkan ke kolam penampungan terlebih dahulu, sebelum akhirnya dibuang ke sungai. “Setelah tidak ada kandungan logam berat, tingkat keasaman normal, baru boleh dialirkan ke sungai,” ungkapnya. Meski telah mengetahui asal muasal perubahan sungai segah menjadi hijau, Muharram meminta warga untuk tetap menunggu hasil uji laboratorium yang akan dilakukan DLHK. “Untuk semakin memperkuat hasil temuan ini butuh uji laboratorium, nah ini akan Pemkab lakukan. Jadi warga harap bersabar,” tandasnya.(*/zuh/app)

Tags :
Kategori :

Terkait