Surabaya, nomorsatukaltim.com - Mudik rasanya sudah menjadi agenda wajib bagi masyarakat Indonesia jelang Hari Raya Idul Fitri. Sebagai salah satu alat transportasi darat, bus menjadi alternatif untuk pulang ke kampung halaman. Hal tersebut dirasakan Heni Pamungkas Perantau (56) pemudik asal Nusa Dua Provinsi Bali mengekspresikan kebahagiaannya karena melakukan perjalanan mudik bersama anaknya. Mudik kali ini menjadi momen baginya untuk bisa bersilaturahim ke kampung halamannya di Kediri. Sudah hampir tiga tahun tidak pulang ke kampung halaman, terlebih dua tahun belakangan pandemi Covid-19 melanda, yang membuat mudik dilarang. "Saya baru pulang sejak 2020, makanya alhamdulillah banget ini bisa pulang kesempatan ini saya gunakan untuk berziarah ke makam orang tua dan bertemu keluarga,"ungkap Heni saat dikonfirmasi, Selasa (25/4). Heni mengatakan terakhir pulang ke kampung pada 2020. Ia pun merasa senang sekali dapat mudik tahun ini di hari lebaran ketiga karena baru mendapatkan libur kerja. Dia mengaku mudik dengan menggunakan bus dari Terminal Ubung Kota Denpasar, Provinsi Bali, melintas Banyuwangi, lalu melanjutkan perjalanan ke Kediri menempuh waktu 18 jam. Dia mengaku tidak memilih mudik dengan menggunakan transportasi udara karena biayanya yang lebih mahal. Biaya atau ongkos mudik menurutnya menjadi hal utama yang disiapkan. Heni menyebut, ongkos yang dikeluarkan untuk menuju kampungnya sebesar Rp 350 ribu per orang. Biaya tersebut terbilang jauh lebih terjangkau dibandingkan menggunakan pesawat yang rata-rata sekitar Rp 1,5 juta per orang. "Setahun sekali silaturahmi dengan keluarga, terimakasih Pemerintah karena udah ngasih kelonggaran buat masyarakat bisa mudik,"tuturnya. Ia berharap agar pandemi Covid-19 bisa benar-benar tiada agar aktivitas bisa berjalan dengan normal. (Prb/ADV/Kominfo Kaltim)
Mudik Dengan Bus Jadi Pilihan Sejumlah Masyarakat
Selasa 25-04-2023,14:30 WIB
Editor : Y Samuel Laurens
Kategori :