Proyek Peninggian Jalan Molor, Penutupan Jalur Diperpanjang

Selasa 14-02-2023,09:54 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Balikpapan, Nomorsatukaltim.com - Proyek peninggian Jalan MT Haryono, Balikpapan, kembali molor. Imbasnya, penutupan ruas jalan utama kembali diperpanjang sampai 20 Februari 2023. Awalnya, pemerintah memberi tenggat kontraktor sampai 11 Februari 2023. Tapi sampai Selasa (14/2/2023) jalur tersebut belum juga dibuka. Padahal, sudah melebihi waktu yang diberikan pemerintah. "Sesuai dengan pemberitahuan kita ke masyarakat kan 15 hari. Yaitu dari tanggal 28 Januari sampai 10 Februari dan 11 Februari dibuka. Ternyata belum bisa dilakukan," kata Asisten I Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Balikpapan, Zulkifli, baru-baru ini. Terkait molornya proyek ini, Pemkot Balikpapan memanggil pimpinan PT Fahreza Duta Perkasa. Dalam pertemuan itu terungkap sejumlah kendala yang menyebabkan molornya pengerjaan jalan. "Pertama soal teknis pemasangan box culvert. Mereka mengalami kesulitan," imbuh Zulkifli. Kemudian cuaca yang menyebabkan tanah uruk atau tanah timbun sulit diambil. "Proses pengambilan tanah uruk ada kendala," katanya. Pada rapat khusus tersebut, pihak Pemkot Balikpapan juga meminta kesanggupan pihak kontraktor dan menyepakati estimasi lanjutan, kaitannya dalam hal penutupan jalan dikarenakan pengerjaan proyek di lokasi itu. "Dari pihak kontraktor tadi Pak Arif yang hadir. Melalui kesepakatan rapat itu, kita minta mereka menyanggupi sampai tanggal 20 Februari," terangnya. Walaupun, pembukaan kembali jalur pada tanggal yang ditetapkan tersebut juga diprediksikan belum optimal. Karena itu Pemkot Balikpapan juga mendorong pembukaan akses jalur kendaraan roda dua sebelum tanggal 20 Februari 2023 sudah bisa dilakukan. Sehingga proyek tetap jalan, macet juga bisa ditekan. "Saya yang memimpin rapat memang meminta pada tanggal 17 (Februari) nanti bisa dibuka untuk akses motor. Karena, kan masyarakat ini paling banyak pengguna kendaraan sepeda motor," jelasnya. Zulkifli mengingatkan pengalaman Pemkot Balikpapan yang juga pernah melakukan penutupan akses jalan di kawasan Sungai Ampal beberapa tahun silam guna proyek perbaikan jembatan, pun tetap memprioritaskan pengendara sepeda motor. Menurutnya, proyek pengerjaan normalisasi DAS Ampal yang dilakukan di MT Haryono cukup mengganggu aktivitas masyarakat. Sehingga, percepatan proses pengerjaan proyek tersebut diharapkan dapat dilakukan. "Nanti, tanggal 17 (Februari) itu pengguna motor sudah bisa lewat lah, tentunya dengan tidak mengabaikan keselamatan dan keamanan dalam kelancaran dari proyek tersebut juga," paparnya. Sementara itu, tanggal 20 Februari 2023 yang menjadi tenggat kontraktor untuk membuka penutupan jalan akan diupayakan pemerintah dengan melakukan skema buka-tutup jalur dengan membuka hanya satu jalur saja. Selain itu, Pemkot Balikpapan juga mendorong pihak kontraktor untuk memindahkan material box culvert yang berada di depan Citra City, Jalan MT Haryono karena dampaknya kepada masyarakat yang juga mengganggu lalu lintas. "Tadi kita juga minta untuk melakukan penggeseran box culvert yang ada di depan Citra City, MT Haryono itu juga, karena kan sangat mengganggu lalu lintas," pungkasnya. Sementara Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri menyebut kontraktor proyek DAS Ampal bekerja tak sesuai harapan. “Kami dari komisi 3 minta pemutusan kontrak, tidak tercapainya sesuai komitmen yang diberikan dan diputus kontrak,” kata Alwi. Kata Alwi, tapi pemkot banyak pertimbangan karena pemutusan kontrak tidak semudah itu, ada dampak yang diakibatkan. “Informasi yang kami dapat ada penutupan jalan, dan belum ada tanda- tanda kelar juga, tergantung lagi dari pemkot ini mau diapain lagi kontraktornya,” kata Alwi. Menurut Alwi, pemenang tender, PT Fahreza tidak mencapai target yang diberikan. Ia menyebut hal itu disebabkan tenaga dan material yang kurang. Proyek pencegahan banjir DAS Ampal dianggarkan sebesar Rp 140 miliar dengan metode pengerjaan multiyears. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait