Sebut Perusda Kaki Tangan Pemerintah Mencari Uang, Tiyo: Dan Tugas Kami Adalah Mengawasi

Selasa 18-10-2022,20:08 WIB
Reporter : Iklan Marketing
Editor : Iklan Marketing

  Samarinda, nomorsatukaltim.com - Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono menyebut jika Perusda (Perusahaan Daerah) atau BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), adalah sebagai kaki tangan pemerintah dalam mencari uang untuk pendapatan daerah. "Karena, setiap perusda didirikan itu kan tujuannya untuk menggali keuntungan. Profitable," katanya Selasa (18/10/2022). Meski, ada juga misi sosial untuk membantu masyarakat, tetapi secara hakiki, setiap perusahaan harus bisa menggali laba, tidak rugi, apalagi sampai bangkrut. "Artinya, kalau mendirikan perusda untuk dibuat bangkrut, untuk apa," tegasnya. Menurut Tiyo sapaan karibnya, persoalan yang dialami perusda-perusda di Kaltim itu beragam. Mulai ada yang ditinggal direksinya, sampai perusda yang tidak menghasilkan apa-apa, bahkan merugi. "Jadi, sekitar dua bulan lalu, kami (Komisi II DPRD Kaltim) bertemu dengan seluruh perusda di Balikpapan. Kami minta progres mereka bagaimana? Ya, ada yang baik dan ada yang kurang baik," ujar politikus Partai Golkar tersebut. Tiyo juga menjelaskan kenapa pihaknya sangat serius dan keras mengurus soal perusda. Sebab katanya, itu sudah menjadi bagian dari Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) lembaga legislatif dalam mengawasi keuangan daerah. Pasalnya, Perusda atau BUMD tersebut didirikan oleh Pemprov Kaltim, dengan menggunakan penyertaan modal dari APBD Kaltim. "Itu jelas tupoksi kami, karena uang APBD ini, notabene adalah uang rakyat. Jadi wajar kami ikut terlibat dalam fungsi pengawasannya," bebernya. "Dan dari hasil pengawasan kami terhadap perusda, kami membuat catatan kepada eksekutif, agar diperbaiki kalau masih bisa diperbaiki. Atau mungkin perusda dimerger dengan perusda lainnya. Intinya kami berikan solusi agar perusda-perusda ini tumbuh lebih baik," sambungnya. Diketahui saat ini di Kaltim terdapat 8 BUMD/Perusda. Dari seluruh BUMD kontribusi terbesar diberikan oleh Bankaltimtara untuk kas daerah sebesar Rp114 miliar pada awal 2022. Disusul kemudian PT Mandiri Migas Pratama Rp44,8 miliar dan PT Bara Kaltim Sejahtera Rp9,8 miliar. Perusda lainnya, PT Melati Bhakti Satya menyetor Rp3 miliar dan PT Listrik Kaltim Rp2,1 miliar. Satu lagi PT Silva Kaltim Sejahtera menyumbang Rp51 juta. "Sementara dua Perusda lagi yang tak punya kontribusi apa-apa yaitu PT Jamkrida dan PT Agro Kaltim Utama l," tutupnya.(adv/dprd kt)

Tags :
Kategori :

Terkait