19 Peserta Ikuti Pemilihan Putra-Putri Duta Tari Kaltim 2022

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim sukses menggelar Grand Final Pemilihan Putra-Putri Duta Tari Tingkat Kaltim 2022. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Sabtu (21/5/2022) malam.

Finalis Putra-Putri Duta Tari Kalimantan Timur diikuti 19 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Kaltim. Terdiri 2 perwakilan dari Kota Samarinda, Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Barat. Selanjutnya dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kabupaten Mahakam Ulu. Kemudian juga ada yang mengirim 4 perwakilan dari Kota Balikpapan dan Kabupaten Berau. Kabupaten Kutai Timur hanya mengirimkan 1 peserta saja. “Pemilihan ini upaya dalam pengembangan yang berakar pada nilai luhur budaya. Bertujuan memperkuat jati diri dan karakter bangsa dalam pengembangan dunia global,” jelas Ketua Panitia pelaksana kegiatan Pemilihan Putra Putri Duta Tari Kaltim, Yekti Utami. Menurut Yekti, ini untuk menunjukan kepada generasi muda tentang kesenian atau budaya sebagai aset daerah. Dalam Pemilihan Duta Tari Kaltim 2022, terpilih sebagai pemenang untuk mewakili Kaltim ke tingkat Nasional. Yaitu Juara 1 Putra atas nama Ary Febrian Masis dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Kemudian Juara 1 Putri atas nama Dheya’an Aulia Putri dari Kota Balikpapan. Acara kian spesial karena disaksikan Kadisdikbud Kaltim, Anwar Sanusi, pejabat Struktural eselon III dan IV provinsi Kaltim. Walikota Balikpapan diwakili Kadisdikbud Kota Balikpapan, Purnomo. Tampak para pendamping dari peserta kabupaten/kota dan undangan memeriahkan jalannya acara. "Event ini bukan hanya untuk fashion saja. Tapi peserta juga punya public speaking yang mumpuni. Selanjutnya memiliki ilmu tata cara berpenampilan. Kemudian mereka harus menguasai isi tari dari daerah masing masing,” tegas Yekti. Lanjut Yekti, Disdikbud Kaltim melalui Bidang Kebudayaan sebagai fasilitator kegiatan Putra Putri Duta Tari Kalimantan Timur Tahun 2022. Yakni melakukan sistem terbuka satu pintu. “Artinya peserta yang mengikuti kegiatan ini hanya bisa diusulkan oleh dinas terkait yang membidangi kebudayaan. Tentunya dengan melalui beberapa tahapan seleksi ketat,” pungkasnya. (adv/hry/diskomfokaltim)