Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Dua sekolah di Balikpapan, menunda metode Pembelajaran Tatap Muka, setelah ditemukan adanya siswa terkonfirmasi positif COVID-19. Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin menyebut dua sekolah itu sudah dialihkan sistem belajarnya menjadi daring, karena keduanya memang sekolah jenjang SD. “Karena sekolahnya SD, maka kita sudah melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh),” ujarnya, Senin 7 Februari 2022. Hingga saat ini, jumlah sekolah di Balikpapan yang beralih untuk belajar daring karena adanya temuan kasus positif COVID-19 mencapai 10 sekolah. “Rata-rata 1 siswa (setiap sekolah) yang terkonfirmasi positif. Jadi semuanya ada 10 siswa ditambah 1 guru,” ungkapnya. Menurutnya, penularan pada anak dominan berasal dari klaster keluarga. Berdasarkan informasi yang dia terima, rata-rata anak-anak tersebut tertular dari orang tuanya yang baru datang dari luar kota. Atau orang tua yang pulang dari luar kota setelah mengikuti kegiatan. “Tetapi alhamdulillah, semua yang di-tracing, orang-orang yang dekat dengan warga yang positif, oleh Dinas Kesehatan Balikpapan, semuanya negatif,” urainya. Namun demikian, sosok Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Balikpapan itu menyebut, Disdikbud tetap meliburkan sekolah jenjang SD. Untuk mengantisipasi penyebaran virus dan menunggu agar seluruh anak divaksin dulu sebelum kembali belajar di sekolah. “Mudah-mudahan, sampai tanggal 12 nanti kita evaluasi kembali. Kita lihat trennya (apakah) bisa menurun, kemudian kita lihat edaran dari kementerian ada perubahan atau tidak, serta kita lihat dari PPKM level 1 atau 2, maka kita tetap masih menggunakan pola yang sama,” urainya. Menurutnya anak-anak yang terkonfirmasi positif itu sudah divaksin. Ada yang sudah divaksin satu kali dan dua kali. Namun sebenarnya, kata dia, manfaat vaksin lebih kepada menjaga imunitas dan kekebalan setiap orang. Yang mnejadi perhatian mestinya pada penerapan protokol kesehatannya. “Kami imbau supaya orang tua anak yang sedang terkonfirmasi positif jangan gabung sama anggota keluarga dulu lah, lebih baik isoman dulu,” imbuhnya. Dengan kejadian penambahan kasus pada anak sekolah, maka saat ini Disdikbud Balikpapan resmi menerapkan SKB empat menteri yang baru. Yakni, maksimum pelajar yang boleh mengikuti PTM di sekolah hanya 40 persen. “Nah karena di Balikpapan itu zona merah, maka untuk PAUD dan SD itu kita laksanakan full daring,” ujar Muhaimin. Sementara itu Disdikbud Balikpapan mengizinkan pembelajaran PTM khusus untuk jenjang SMP dengan pengaturan waktu dua kali sepekan, dengan kapasitas kelas yang dibatasi maksimal 50 persen. “Tetapi bila di sekolahnya yang terkonfirmasi, meski sudah menerapkan 50 persen, tetap langsung libur (belajar daring),” ungkapnya. (ryn/eny)
Sepuluh Anak Positif COVID-19, PAUD dan SD Kembali Sekolah Daring
Senin 07-02-2022,17:02 WIB
Editor : diskal16
Kategori :