Pinjaman Lewat Fintech P2P Diklaim Meningkat, UMKM Jadi Peminjam Terbanyak

Minggu 06-02-2022,19:43 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Penyaluran pinjaman melalui finansial peer to peer (P2P) masih diminati. Meski pandemi COVID-19 belum berhenti. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya 103 penyelenggara financial technology (fintech) yang bertahan memberikan pinjaman online. Dari total 149 penyelenggara selama 2021. Sementara total penyaluran per November 2021, pinjaman fintech se-nasional mencapai Rp 12,97 triliun. Peningkatannya hampir 50,98 persen dibandingkan periode di tahun sebelumnya (yoy). Jumlah pinjaman itu disalurkan kepada 12,67 borrower atau peminjam. Baca juga: Peluang Besar Bisnis Fintech Salah satu pasar fintech P2P tersebut adalah pelaku UMKM. Sektor ini termasuk yang mampu bertahan menghadapi pandemi. Pangsa pasar itu pun dimanfaatkan oleh penyelenggara fintech P2P Lending Akseleran. Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, menyebut ribuan pelaku UMKM menjadi borrower terbanyak dan teraktif sepanjang 2021. Borrower di Kaltim salah satunya. “Secara kumulatif Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha untuk UMKM sebesar Rp 3,7 triliun kepada lebih dari 2.800 borrower se-Indonesia,” ucapnya kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Jumlah ini diyakini meningkat signifikan dibandingkan periode 2020. Alasan utama naiknya pinjaman ini dikarenakan pelaku UMKM membutuhkan modal dasar untuk mengembangkan bisnis mereka. “Di kuartal keempat tahun ini rata-rata bulanan untuk penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah menembus angka Rp177 miliar,” tambahnya. Tapi, bisnis ini juga tidak lepas dari risiko kredit macet. Ivan tidak menampik, meski pun persentasenya terbilang masih rendah. Akseleran sudah berupaya melakukan mitigasi risiko kredit macet. Rasio kredit macet (non performing loan/NPL) hingga akhir 2021 masih 0,07 persen, dari total kumulatif penyaluran pinjaman usaha. “Itu artinya total NPL Akseleran di tahun 2021 mengalami banyak penurunan hingga 0,10 persen, dibandingkan realisasi per 31 Desember 2020,” urainya lagi. Ia juga membeber sejak Desember 2021, Akseleran sudah memberikan pinjaman sebesar Rp 190 miliar. Atau tumbuh 84 persen dibandingkan periode di tahun sebelumnya (yoy). Yang menarik, angka penyaluran pinjaman usaha ini mencapai rekor pada November 2021 hingga Rp 192 miliar. “Untuk 2022 kami targetkan total pinjaman bisa naik dua kali lipat atau sekitar Rp 4 triliun,” tutup Ivan. (boy/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait