Kabupaten Paser Andalkan Sektor Pertanian Topang Kebutuhan Pangan IKN

Kamis 03-02-2022,09:12 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Achmad Syamsir Awal

Paser, nomorsatukaltim.com - Kabupaten Paser sebagai salah satu daerah terdekat memiliki peran sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) - Penajam Paser Utara (PPU). Hal ini dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Paser melalui transformasi ekonomi. Mengingat, peluang untuk mengoptimalkan sektor pertanian yang telah memiliki kejelasan pangsa pasar. Yakni untuk memenuhi kebutuhan bagi penduduk ibu kota. Sehingga dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2023 mengusung tema pengembangan industri pengolahan berbasis masyarakat untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. "Pertanian menjadi sektor unggulan yang dapat diandalkan sebagai pondasi perekonomian Kabupaten Paser. Selain sektor tambang yang jumlah kandungannya semakin menipis dari tahun ke tahun," kata Bupati Paser, Fahmi Fadli. RKPD 2023 ini perlu didukung program prioritas. Yakni, peningkatan perekonomian yang mandiri berbasis pertanian, peningkatan kualitas pelayanan publik melalui pemerintahan partisipatif, penguatan layanan infrastruktur dan kualitas pengelolaan lingkungan hidup, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial. "Tema dan prioritas pembangunan daerah ini ditetapkan mengacu pada RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2021 - 2026. Bersumber pada permasalahan yang ada di Kabupaten Paser," terangnya. Khusus prioritas peningkatan perekonomian mandiri berbasis pertanian, dirinya menyebutkan untuk mencapainya terdapat dua hal, yaitu ketahanan pangan dan kesejahteraan penduduk yang bekerja di sektor pertanian. Selanjutnya ketahanan pangan dilihat dari ketersediaan pangan. Sebagai catatan, dari 139 desa di Kabupaten Paser diketahui 35 desa di antaranya masuk kategori rawan pangan berdasarkan data 2021. Dengan rincian, 4 desa kategori sangat rentan, 18 desa kategori rentan, dan 13 desa kategori agak rentan. Fahmi meminta  camat menggiring dokumen perencanaan desa dan kabupaten, untuk menyelesaikan permasalahan dengan dibantu organisasi perangkat daerah terkait. Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Paser, Isnaini Yanuardi menejelaskan, jika pertumbuhan sektor pertanian rendah dan fluktuatif. Dirinya mengatakan, ketahanan pangan setidaknya dapat dilihat dari dua ukuran, yakni skor Pola Pangan Harapan (PPH) dan tingkat ketersediaan pangan. "Hingga saat ini masih terdapat 33 persen desa masuk kategori desa rawan pangan. Tingkat ketersediaan pangan kebutuhan pangan Paser masih belum dapat dipenuhi sendiri. Hampir separuh kebutuhan bahan pangan utama didatangkan dari luar," bebernya dalam rapat RKPD 2023 di kantor Bupati Paser. Produksi pangan yang fluktuatif dan produktivitas rendah menjadi penyebab dari rendahnya kemampuan Paser untuk menyediakan pangan pokok. Beberapa tantangan kinerja perekonomian Paser 2023 yang dihadapi, di antaranya pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih rendah pasca pandemi COVID-19; pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian relatif rendah, serta berkurangnya tenaga kerja produktif di sektor pertanian. "Sementara peluangnya, luas lahan produktif untuk sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan masih cukup tersedia. Kemudian berkembangnya kelembagaan petani di Kabupaten Paser untuk meningkatkan laju adopsi teknologi di sektor pertanian," tandasnya. (asa/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait