Kasus COVID-19 Paser Bertambah, PTM 100 Persen Terancam Batal

Jumat 28-01-2022,16:57 WIB
Reporter : Achmad Syamsir Awal
Editor : Achmad Syamsir Awal

Paser, nomorsatukaltim.com - Berbagai upaya dilakukan agar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah dapat terlaksana awal Februari. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersinergi dengan TNI-Polri akhir-akhir ini terus mengejar capaian vaksinasi anak usia 6 - 11 tahun. Teranyar, 10 hari pelaksanaan vaksin anak telah mencapai 53,47 persen dari target 31.773 siswa. Namun PTM 100 persen yang direncanakan bulan depan tak dapat dipastikan apakah sesuai jadwal. Tidak menutup kemungkinan kembali dilakukan pembelajaran daring atau tetap PTM 50 persen dari masing-masing ruang kelas. Pasalnya, dua sekolah di Kabupaten Paser kini terpaksa ditutup selama dua pekan. Yakni di SMP Negeri 4 Tanah Grogot didapati 4 siswanya terpapar COVID-19, serta 1 murid di SD Negeri 031 Tanah Grogot. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, Muhammad Yunus Syam, mengatakan, kembali melihat perkembangan hingga akhir Januari. Baca juga: Dua Siswa Terpapar COVID-19, Satu SMP di Paser Ditutup Selama Dua Pekan "Tapi yang jelas untuk sementara kami rencanakan PTM penuh 100 persen. Sampai memang ada peningkatan pada 31 Januari ada peningkatan kasus, ada kemungkinan proses pembelajaran online kembali atau tetap PTM 50 persen," kata Muhammad Yunus, Jumat (28/1/2022) kepada nomorsatukaltim.com Disway News Network (DNN), usai rapat evaluasi Satgas COVID-19 di Kantor Bupati Paser. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Paser, dr I Dewa Made Sudarsana, menuturkan, awal mula didapati kembali kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada 26 Januari lalu. Di mana pada 14 Januari, seorang pemuka agama meninggal dunia. Kerabatnya datang melayat dari berbagai daerah, salah satu dari Jakarta. "Kemudian dari salah seorang yang turut berduka (datang melayat) itu sakit dan dibawa ke rumah sakit. Saat rapid antigen hasilnya positif. Berlanjut test PCR hasilnya juga positif," terang Dewa. Tracking pun dilakukan pada beberapa orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif. Bermula dari 2 orang, 4 orang, hingga terakhir 28 orang terpapar COVID-19 dan klaster keluarga. "Dua orang ada gejala dan dirawat di RSUD Panglima Sebaya dan lainnya OTG (orang tanpa gejala) dan isolasi mandiri di rumah masing-masing," jelasnya. Sementara itu, Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf, memastikan dengan ditemukannya beberapa kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di dua sekolah, keduanya  ditutup sementara dalam jangka waktu 14 hari ke depan. "Semua ditutup, baik SMPN 4 Tanah Grogot dan SDN 031 Tanah Grogot," tegas Masitah. Dia menyebutkan, sesuai arahan Bupati Paser, semua sekolah termasuk masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, percepatan vaksinasi. Disamping itu, RSUD Panglima Sebaya mesti menyiapkan ruang Isoter, memeriksa ketersediaan oksigen dan obat-obatan. "Apabila terjadi lonjakan kasus sudah siap. Tidak lagi sibuk untuk melengkapi," imbuh Politisi Golkar ini. Ditambah lagi, para camat untuk segera berkoordinasi dengan kepala desa hingga tingkat RT/RW, agar lebih cepat mendeteksi jika ada pendatang masuk ke wilayahnya. (asa/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait