KUKAR, nomorsatukaltim.com - Keinginan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menambah fungsi kawasan rice processing unit (RPU) di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, terus terlihat. Persiapan terus dikerjakan, mengupayakan agar kawasan yang diketahui lama mangkrak tersebut, bisa kembali berfungsi. Bahkan, kawasan tersebut akan bertambah fungsi. Dengan sistem pengelolaan bersama pihak ketiga, yakni PT Indoditas Duta Raya (PT IDR). Ditandai dengan pembahasan final perencanaan Detail Engineering Design (DED) kawasan food station di RPU tersebut. Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, Wiyono, antusias dengan rencana itu. Sebagai salah satu peluang menangkap pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) baru, ke Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satu kawasannya ialah Kukar. Baca juga: Dewan Dukung Pengembangan Fasilitas RPU di Tenggarong Seberang Selain itu, dengan adanya perencanaan ini bukan hanya sekedar pengoperasian kembali kawasan RPU. Juga bagaimana membangun ekosistem di bidang ketahanan pangan. Khususnya di Kukar. "Bagaimana (pengembangan RPU) menguntungkan semua pihak, dari sisi aset tidak mangkrak, petani dapat jaminan pasar," jelas Wiyono dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN), Rabu (15/12/2021). Wiyono melanjutkan, setelahnya akan segera menyusun agenda perencanaan pembangunannya yang belum tersusun. Terkait output berupa keuntungan yang didapat Pemkab, Wiyono menegaskan lebih mementingkan bagaimana aset di RPU bisa kembali berjalan. Setelah proses pembangunan yang memakan anggaran puluhan miliar tersebut. Tujuan selanjutnya, bagaimana food station bisa menggerakkan ekonomi sekitar, petani bakal punya pasar yang jelas, dan bisa berproduksi dengan baik dengan adanya kepastian itu. "Jika meskipun belum menghasilkan (bagi Pemkab Kukar), tapi ketika ekosistem dan ekonomi masyarakat meningkat, itu sangat luar biasa. Di satu sisi, harapannya ke depan dapat memberikan pendapatan bagi pemerintah daerah, dan membangun daerah-daerah lainnya," lanjut Wiyono. Karena Wiyono melihat, selama ini para petani terus diberikan stimulus. Ketika ekosistem ini terbangun, dipastikan para petani bisa berdaya dan hidup sendiri. Sementara itu, CEO PT IDR, Muhammad Firly Firdauzi, menjelaskan dengan dibangunnya food station di kawasan RPU, diharapkan mampu menjadi peluang bagi petani, yang melaksanakan budidaya dan pertanian, untuk dapat dibeli dengan harga yang bagus. Petani tidak lagi berpikir harus menjual ke siapa. Dengan adanya food station, hasil pertanian sudah bisa diserap, dan ada jaminan pasar di sana. "Dengan adanya food station, hasil pertanian sudah bisa diserap, dan ada jaminan pasar di sana," terang Firly. Terkait konsep pembangunan, dijelaskan Firly, akan dibangun perkantoran, ada tempat produksi beras, yang bisa menghasilkan beras kelas medium hingga premium. Juga dibangun pabrik tepung beras, pabrik pupuk organik, pabrik pakan ternak, hingga hortikultura station. Selain itu, juga akan dibangun depo alsintan, jadi tempat lengkap yang menyediakan pusat perlengkapan petani. "Nanti seluruh modernisasi pertanian akan dibuat di situ," lanjut Firly. Firly pun memastikan, fungsi utama RPU tidak akan dihilangkan sama sekali. Namun mengoptimalkannya, persis seperti yang disampaikan oleh Wiyono. Sehingga ketika petani sudah memiliki pendapatan yang jelas. Akan diikuti dengan produk-produk unggul keluar dari kawasan food station ini. "Target, saya berharap elaborasi bisa dieksekusi cepat, semakin cepat kita selesaikan, cepat juga terealisasi kawasan food station ini," pungkas Firly. MRF/ZUL
RPU di Tenggarong Seberang Bakal Disulap Jadi Food Station
Kamis 16-12-2021,10:27 WIB
Editor : admin12_diskal
Kategori :