Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Sekdaprov Kaltim Muhammad Sa’bani mengharapkan, serbuan infrastruktur permukiman di kawasan IKN. Dapat menjadi berkah bagi Apersi Kaltim. Maka sejak saat ini, mereka perlu menyusun strategi agar tidak jadi penonton saja.
Rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) membawa angin segar bagi pengembangan sektor infrastruktur dan konstruksi perumahan dalam skala besar-besaran.
Hal ini membuat Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kaltim perlu memantapkan langkahnya, menyongsong pembangunan IKN di daerah Kaltim, ke depan.
Hal itu dibahas dalam Musyawarah Daerah (Musda) III DPD Apersi Kaltim, yang dirangkai dengan dialog interaktif terkait peran Apersi Kaltim dalam mendukung pembangunan IKN, di Hotel Platinum, Balikpapan Utara, Rabu, 15 Desember 2021.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Kaltim Muhammad Sa'bani memberikan arahan dan sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Sa'bani bilang, Apersi punya peluang besar untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN. Musda ini dapat memberikan gambaran posisi mana saja yang bisa dimasuki Apersi Kaltim.
"Tentu ini strategis karena bagaimana pun IKN anak menyerap lapangan kerja dan tentu memerlukan permukiman-permukiman bagi orang yang akan datang ke kawasan IKN ini," ujarnya.
Ruang strategis itu yakni, bagaimana Apersi Kaltim nantinya mampu menyiasati dan menggali potensi untuk menggapai realisasi Apersi.
Menurutnya proyeksi kawasan pemukiman dan kebutuhan perumahan di IKN, bisa dilihat dari kawasan-kawasan IKN yang terbagi dalam beberapa kategori. Antara lain ada pusat inti pemerintahan, ada juga kawasan pengembangan.
"Kawasan IKN sendiri tentu bervariasi. Kawasan inti pemerintahan tentu terbatas ya, pasti nantinya lebih banyak bangunan apartemen bertingkat, seperti rumah susun," katanya.
Sementara Apersi Kaltim nantinya, kemungkinan bisa lebih banyak berkontribusi dalam pengadaan perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"MBR kan lebih kepada rumah-rumah tunggal. Tentunya ada di kawasan-kawasan pengembangan IKN," imbuhnya. (ryn/ava)