Genjot Ekonomi Digital, Transaksi e-Commerce 2022 Diprediksi Tembus Rp 530 T 

Senin 13-12-2021,14:49 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Transaksi e-commerce diperkirakan akan melonjak hingga Rp 530 triliun tahun depan. Perkiraan itu naik dari perkiraan tahun ini sekitar Rp 403 triliun. Hal demikian dikatakan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara Indonesia Fintech Summit 2021, Sabtu (11/12/2021) lalu. "Financial economic, payment system apalagi e-commerce tahun depan sekitar Rp 530 triliun, tahun ini Rp 403 triliun. We are faster growing," katanya, mengutip harian Disway Kaltim. Melihat potensi yang besar itu, maka ada empat hal yang akan digenjot untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. Perry mengatakan, yang pertama soal infrastruktur transportasi logistik untuk konektivitas investasi di bidang infrastruktur digital. Kedua, harus menghubungkan ekosistem digital. Mulai dari financial technology (fintech), e-commerce, dan digital banking. Perry menekankan hal ini karena untuk meningkatkan ekonomi digital ketiganya harus terkoneksi satu sama lain. "Fintech itu tidak bisa berkembang sendirian, butuh kolaborasi dengan digital banking. Tetapi Fintech juga tidak bisa tanpa e-commerce. Visi kami untuk mengonektivitaskan ekosistem digital banking, Fintech, dan e-commerce," ungkapnya. Yang ketiga, tahun ini bank sentral sudah melakukan reformasi di bidang sistem pembayaran. Lalu keempat, Perry menekankan literasi digital yang penting bagi masyarakat. Mulai dari perlu mengetahui produk dan risiko keuangan digital. "Untuk menggunakan itu (keuangan digital) mudah. Tetapi mengetahui produk dan risiko keuangan digital itu sangat penting," tutupnya. Rumah Semua Produk Lokal Salah satu perbankan yang mulai melakukan langkah jauh adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank pelat merah ini menggandeng serambi e-commerce Beemarket.id untuk memasarkan produk mitra binaan. Baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak sudah berlangsung di Gedung Tamansari Parama, Jakarta Pusat, 9 November lalu. Amam menjelaskan, nantinya, produk-produk UMKM mitra binaan dapat dibeli oleh masyarakat di platform Beemarket.id melalui dua system. Yakni online maupun offline. Pembayaran dapat dilakukan lewat cashless showcase di kantin, koperasi, atau melalui Rumah Kreatif BUMN yang dikelola oleh masing masing Kantor Wilayah BRI. "Beemarket.id yang mengusung pada usaha dan local brand, akan membantu menciptakan nilai tambah bagi UMKM, khususnya mitra binaan BRI. Semoga dengan adanya kerja sama ini, kecintaan masyarakat Indonesia terhadap merek lokal bisa terus tumbuh," ujarnya. Menurutnya, hal ini merupakan strategi yang tepat bagi UMKM untuk terus melakukan ekspansi, meskipun di tengah situasi pandemi. Amam yakin, kualitas dari produk-produk lokal tak kalah dengan produk asing. Melalui pengembangan UMKM yang dilakukan oleh BRI, diharapkan akan mendongkrak kebangkitan ekonomi. Beemarket.id yang tergolong muda ini berdiri pada Oktober 2021 dan telah menggandeng 20 mitra perusahaan pelat merah. Kemampuan ini juga yang membuat BRI yakin untuk bermitra dengan e-commerce tersebut. Selain itu, Beemarket juga menawarkan lima kategori produk, yakni fesyen, makanan dan minuman, kecantikan, kesehatan dan kriya yang seluruhnya merupakan produk lokal. *BEN/ENY    

Tags :
Kategori :

Terkait