Kenaikan Signifikan di Target APBD Tahun 2022

Jumat 26-11-2021,16:13 WIB
Reporter : admin7 diskal
Editor : admin7 diskal

Samarinda, nomorsatukaltim.com– Setelah KUA – PPAS APBD Kaltim Tahun Anggaran 2022 disahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menyampaikan nota keuangan dan Raperda APBD Kaltim 2022 di Rapat Paripurna DPRD Kaltim ke – 26 di Gedung D Lantai 6 Kantor DPRD Kaltim, Kamis (24/11/2021). Mewakili Pemprov Kaltim, Sekretaris Provinsi Kaltim Muhammad Sa’bani yang membacakan nota keuangannya.

Pokok – pokok kebijakan rancangan APBD 2022 menyangkut di bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Dalam rencana anggaran pendapatan, diperkirakan sebesar Rp 10,86 triliun yang meliputi Pendapat Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 6,58 triliun. Dana perimbangan sebesar Rp 4,26 triliun dan lain lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 12,59 miliar. “Berdasarkan hasil perhitungan terhadap semua jenis pendapatan maka pada rencana pendapatan daerah tahun 2022 sebesar Rp 10,86 triliun. Ini sejatinya mengalami kenaikan sebesar Rp 1,2 triliun atau 13 persen dari target APBD Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 9,59 triliun,” jelas Sa’bani membacakan isi dari Nota Keuangan. Target PAD Tahun 2022 sebesar Rp 6,5 triliun memiliki kenaikan sebesar Rp 1,1 triliun atau 22 persen dari target PAD APBD Tahun 2021 sebesar Rp 5,3 triliun. Dalam pendapatan dari komponen pajak pun mengalami peningkatan. Pendapatan pajak ditargetkan sebesar Rp 5,44 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 1,18 triliun atau naik 27,8 persen dari target penerimaan APBD Tahun 2021 sebesar Rp 4,26 triliun. Dari sektor retribusi daerah, ditargetkan sebesar Rp 20,96 miliar dengan kenaikan sebesar Rp 3,12 miliar atau naik 17,49 persen dari target penerimaan APBD Tahun 2021 sebesar Rp 17,84 miliar. Hasil pengelolaan kekayaan daerah sendiri, target penerimaannya di Tahun 2022 seebesar Rp 347,17 miliar. Dimana mengalami kenaikan sebesar Rp 103,53 miliar atau naik 42,50 persen dari target APBD Tahun 2021 sebesar Rp 243,64 miliar. Rencana penerimaan pendapatan transfer Tahun 2022 sebesar Rp 4,26 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp 82,76 miliar atau naik 1,98 persen dari APBD Tahun 2021 sebesar Rp 4,25 triliun. Tetapi, penerimaan dari lain – lain PAD yang sah untuk Tahun Anggaran 2022 ditargetkan sebesar Rp 773,42 miliar. Ini mengalami penurunan sebesar Rp 102 miliar atau 12 persen dari target penerimaan APBD Tahun 2021 sebesar Rp 875,4 miliar. “Rencana penerimaan dana alokasi umum (DAK) untuk Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp 828,90 miliar mengalami penurunan sebesar Rp 27,42 miliar atau sebesar 3,20 persen dari APBD Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 856, 33 miliar,” terang Sa’bani. Bidang kedua adalah belanja. Alokasi anggaran belanja daerah tahun 2022 direncanakan sebesar Rp 11,50 triliun dibandingkan dengan alokasi belanja daerah APBD Tahun 2021 sebesar Rp 11,61 triliun. Berarti terdapat penurunan sebesar Rp 114,41 miliar atau 0,98 persen. Alokasi anggaran belanja diproritaskan untuk belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer. Untuk komponen alokasi dana penerimaan pembiayaan, akan difokuskan pada dua aspek. “Pertama, adalah memprediksi kemampuan penerimaan yang akan dicapai sampai dengan akhir tahun anggaran 2021, dengan memperhitungkan kemungkinan terjadinya kelebihan penerimaan.” “Kedua adalah estimasi efisiensi yang akan terjadi pada pelaksanaan APBD 2022 yaitu perkiraan selisih positif antara pengeluaran riil dengan anggaran yang disediakan,” lanjut Sa’bani. Dari kedua aspek ini dikelompokkan dalam Silpa Tahun 2021, bentuk penunjang penerimaan pembiayaan Pemprov Kaltim dengan alokasi sebesar Rp 876,59 miliar. Di sisi pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp 236,62 miliar untuk penyertaan modal pada perusahaan daerah yang dimiliki. Ditemui setelah rapur, Sa’bani menerangkan pihaknya tidak akan melakukan pinjaman guna menutup defisit anggaran. “Dicover dari pembiayaan. Selisih belanja dan penerimaan ditutup dengan pembiayaan. Itu diperhitungkan dari efisiensi belanja dan kemungkinan dari over target yang disebut dengan Silpa,” jawabnya singkat. Secara umum, Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK mengapresi upaya Pemprov Kaltim yang mampu meningkatkan target pendapatan daerah di Tahun 2022. Karena, jika dibandingkan daerah lain, komposisi keuangan Kaltim ini cukup beruntung. “Saya lihat PAD kemarin kurang lebih 5, setelah pandemic, kita sudah bisa naikkan 1 triliun lebih.” “Saya yakin angka ini menjadi penyemangat sendiri untuk masyarakat. Ini cukup bagus komposisi keuangan kita,” pungkasnya. Setelah penyampaian nota keuangan ini, seluruh perwakilan fraksi akan menyampaikan pandangannya pada rapat paripurna selanjutnya yang diadakan, Jum’at (26/11) ini. (DSH/FDL)
Tags :
Kategori :

Terkait