RDP dengan Disporapar, Komisi II Kritisi Potensi PAD Pantai Manggar

Selasa 29-10-2019,20:27 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Rapat dengar pendapat antara Disporapar dengan Komisi II DPRD Balikpapan. Balikpapan, DiswayKaltim.com - Usai melakukan rapat dengar pendapat dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, anggota komisi II DPRD Balikpapan H Haris menyayangkan kebijakan pemerintah yang tidak menjadikan pantai sebagai fokus utama dalam pengembangan wisata pantai di Balikpapan. Selain itu, kata politisi PDIP ini, anggaran yang diberikan kepada dinas terkait sangat minim. Tidak mencukupi untuk pengembangan wisata Pantai Manggar. Yang notebene penghasil PAD terbesar di sektor pariwisata khususnya wisata pantai. Diketahui untuk peralatan penunjang di Pantai Manggar sangat minim. Bahkan untuk kebersihan sampah harus meminjam di DLH. Anggaran keseluruhan Disporapar Balikpapan sekitar Rp 25 miliar. Dimana lebih mendominasi untuk anggaran pemuda daripada pariwisatanya. Haris menyebutkan anggaran 2020 bagi pengelolaan pantai hanya Rp 10,2 miliar, terlalu minim. Dimana dari Rp 10 miliar Itu hanya Rp 4 miliar untuk 15 program. Sisanya untuk pemuda dan olahraga. “Sangat minim kan ? Jadi wajar PAD dari pariwisata kita kurang karena minimnya anggaran yang kita anggarkan,” ungkapnya, usai RDP, Selasa (29/10/2019). “Seharusnya kalau mau meningkatkan PAD kita, anggaran pariwisatanya besar juga. Kalau butuh peralatan nanti kita akan perjuangkan,” tambahnya. Dirinya pun membandingkan dengan Bali. Di Pantai Kuta alat berat beroperasi sejak jam 5 pagi hingga 6 sore. Sampah diangkut rapi dan saat sore pengunjung main ke pantai merasa nyaman karena bersih dan indah. Harusnya, lanjut Haris, obyek pantai seperti Melawai, Pantai Monumen, Manggar dijadikan destinasi wisata pantai unggulan bagi Balikpapan. Ditambah sinergitas pemerintah melalui OPD terkait harus banyak menggelar even festival pantai. Karena pantai mampu menjadi lumbung utama wisata di Balikpapan. “Kalau tiap bulan ada festival orang pasti tertarik, baik dalam maupun luar negeri,” ungkapnya. Anggota Komisi II Mieke Henny menambahkan, dari pariwisata Pantai Manggar ini memiliki potensi PAD Rp 4,8 miliar. Namun pada tahun 2019 ini target PAD Rp 3,8 miliar. Hanya hingga Oktober ini realisasinya mencapai Rp 2,7 miliar. Masih ada Rp 1,1 yang belum tercapai. “Masih ada dua bulan apakah ini bisa tercapai,” tambah Mieke Heny, politisi Partai Demokrat. (m7/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait