Samarinda, nomorsatukaltim.com - Pemerintah Kota Samarinda menggandeng tim smart city Kota Bandung dalam rencana penyempurnaan sistem smart city di ibu kota provinsi Kaltim. Kerja sama dalam pengembangan sistem digital ini diproyeksikan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Pada tahap awal, prospek pengembangan kota pintar ditargetkan menyasar dua sektor. Yakni sektor pendidikan dan perbelanjaan atau aktivitas jual beli. Lalu berlanjut pada sektor-sektor pelayanan publik lainnya.
Rencana besar pemkot ini terungkap dalam audiensi antara Wali Kota Samarinda, Andi Harun dengan perwakilan tim smart city Kota Bandung, Rabu (29/9) kemarin.
Andi Harun mengatakan, Pemkot Samarinda saat ini menaruh perhatian lebih pada peningkatan layanan pemerintah di bidang pendidikan dan perbelanjaan.
Ia menjelaskan, bahwa peningkatan pelayanan pemerintah di sektor perbelanjaan tujuannya untuk memudahkan pelaku UMKM dan pedagang kaki lima di Kota Tepian. Serta mengatasi persoalan-persoalan turunan yang kerap muncul di sektor tersebut.
"Saya harap ini jadi jurus jitu, PKL kita pindahkan lapak pinggir jalan menuju lapak digital, dan ini akan berdampak bisa mengurangi kemacetan Kota Samarinda," ujar Andi Harun dalam pertemuan tersebut.
Selain itu, ia juga menegaskan ketertarikan untuk mengadopsi program bimbingan belajar gratis secara virtual. Yang dinilai menjadi bagian dari upaya mewujudkan sistem smart city di Samarinda.
"Untuk ini nanti kita koordinasikan kepada guru-guru melalui Dinas Pendidikan untuk membuat kontennya,” imbuh dia.
Ke depan, pemkot berencana menyematkan sistem layanan parkir elektronik (E-Parking) yang sebelumnya digagas pada tahap uji coba, ke dalam bagian dari penyempurnaan penerapan sistem smart city di Kota Tepian. (DAS/AVA)