Puskesmas Semoi II Seharusnya 2 Lantai

Senin 20-09-2021,08:00 WIB
Reporter : admin12_diskal
Editor : admin12_diskal

PPU, nomorsatukaltim.com - Tak memakan waktu lama, plafon Puskesmas Semoi II, Sepaku yang ambrol langsung diperbaiki. Dinas Kesehatan (Diskes) Penajam Paser Utara (PPU) langsung mengarahkan kontraktor untuk mengganti beberapa material yang rusak itu. Kepala UPT Puskesmas Semoi II, Lasmuin menuturkan sore pasca kejadian, sudah ada petugas yang menghubunginya. Saat itu mereka pamit untuk mencek kerusakan. Untuk selanjutnya diperbaiki. Baca juga: Plafon Puskesmas Semoi II Ambrol, Padahal Gedung Baru "Kemarin sore setelah kejadian, ada 6 orang pamit ke saya. Mau langsung datang cek lokasi. Besoknya turun untuk perbaiki," ujarnya, Sabtu (18/9/2021) lalu kepada nomorsatukaltim.com-Disway News Network (DNN). Peristiwa plafon ambrol itu terjadi pada Jumat (15/9/221) lalu. Bersamaan dengan hujan turun, material langit-langit ruang poli pemeriksaan bangunan baru itu jatuh. Beruntung kejadian itu saat belum masuk jam kerja, jadi tak ada korban jiwa. Meski begitu, pelayanan puskesmas tidak terganggu sama sekali. Kegiatan pemeriksaan hanya dipindahkan ke ruang lain yang lebih aman. Adapun perbaikan dilakukan selama beberapa hari ke depan. Memakan waktu, pun hingga hari ini belum rampung. Baca juga: Ratusan Miliar Guyur Sepaku, IKN Jadi Pindah? Selain mengganti yang rusak, petugas juga bakal menginventarisir beberapa ruangan yang berpotensi terjadi hal serupa. "Nanti juga untuk ruangan lain, kalau sudah kelihatan mau rontok, akan dilepas sekalian dan diganti, agar tidak kejadian seperti ini," ucap Kepala Diskes PPU, dr Jansje Grace Makisurat. Bangunan ini terbilang baru, sekira setahun. Masuk dalam program pembangunan 2020. Anggarannya sekira Rp 7,5 miliar, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Kesehatan. Dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), proyek dikerjakan oleh kontraktor asal Samarinda, Yuansha Persada Mandiri. Baca juga: Pembebasan Lahan Bendungan Sepaku-Semoi di PPU Mulai Berjalan Bangunan satu lantai ini rampung tahun lalu, dan diserahterimakan Diskes PPU  ke pihak puskesmas 28 April 2021 lalu. Kemudian resmi difungsikan pada 17 Mei 2021. Maka itulah, kejadian kerusakan ini menjadi perhatian masyarakat dan hangat diperbincangkan. Apalagi, kejadian kemarin itu bukan yang pertama. Menampik munculnya berbagai persepsi minor dari masyarakat, Grace menegaskan spesifikasi material dalam pembangunan ini sudah sesuai dengan kontrak. Pun hal itu sudah dibenarkan oleh konsultan. Diketahui pula, usai pembangunan ini sudah melewati masa audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Baca juga: Investasi di PPU; Melonjak karena IKN, Merosot Dihantam Pandemi "Itu materialnya sesuai spek. Cuma, karena menggunakan baja ringan, itu banyak yang enggak cocok," ujar dia. Dia mencontohkan, hal ini juga kerap terjadi di bangunan lainnya. "Seperti di rumah sakit itu, sering ambrol karena itu. Baja ringan dipadukan dengan kalsiboard. Jadi ketika ada air, dia terlepas dari pakunya," sambung dia. Untuk kasus di puskesmas baru, yang letaknya ada di belakang bangunan puskesmas lama itu, juga ada catatan khusus. Baca juga: Melihat Kondisi Kecamatan Sepaku yang Katanya Akan Menjadi Lokasi Sentral Pusat Pemerintahaan Bangunan yang ada saat ini itu sejatinya belum rampung seratus persen. Bila dilihat dari perencanannya, bukan kontraknya. Desain puskesmas ini ialah terdiri dari dua lantai. Maka itu, bangunan yang ada saat ini itu belum terdiri dari atap. Karena itulah saat hujan turun, kerap terdapat genangan air di bagian atasnya. Hal itulah yang menyebabkan plafon yang ada di struktur bagian bawahnya menjadi lembab. Hal itulah yang menyebabkan pengikat material plafon, kalsiboard tadi menjadi lunak, lalu ambrol. "Biasa bangunan, agar terlihat bagus memang menggunakan kalsiboard. Tapi itu kelemahannya, kalau kena air, rontok," kata Grace. Kejadian ini diharapkan tak terulang lagi. Maka itu, perbaikan yang dilakukan kali ini yakni dengan mengganti material plafon tadi. Dengan yang lebih kuat. "Makanya material itu diganti dengan bahan yang berbeda. Bukan kalsiboard, tapi diganti dengan material serat kain, jadi lebih kuat," tutup dia. (rsy/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait