Baru Melantai di Bursa, Saham SBMA Naik 34,44 Persen

Kamis 09-09-2021,08:51 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk semakin agresif mengembangkan usahanya. Yakni dengan melantai di bursa saham, Rabu (8/9/2021) kemarin.  SBMA memberikan harga penawaran perdananya Rp 180 per lembar.

Pada hari pertama Initial Public Offering (IPO), perseroan dengan kode SBMA ini langsung melesat 62 poin ke Rp 242 per saham atau naik 34,44 persen dari harga awal. SBMA menjadi perusahaan kedua di Kalimantan Timur yang melantai ke bursa saham setelah PT Transkon Jaya (TRJA). Dalam pembukaan perdana, Direktur Utama PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk, Rini Dwiyanti mengatakan, bahwa perseroan telah melaksanakan proses penawaran umum saham perdana kepada publik pada periode 2 September hingga 6 September 2021. Sehingga, perseroan secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia per 8 September, kemarin. SBMA dapat meraih oversubscribe permintaan hingga 23x porsi pooling ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Hal ini menunjukkan tingginya minat dari pihak investor untuk memperoleh saham SBMA. "Perusahaan melepas sebanyak 278.400.000 saham dengan harga penawaran sebesar Rp 180 per lembarnya. Bertindak sebagai penjamin efek adalah PT KGI Sekuritas Indonesia," kata Rini melalui video yang ditampilkan saat pembukaan perdana, Rabu (8/9) di Jatra Hotel Balikpapan. Selain itu perseroan juga akan menerbitkan Waran Seri I sebanyak 46.400.000 lembar, yang diberikan secara cuma-cuma kepada investor sebagai bentuk insentif. Sehingga setiap pemegang enam saham baru hasil IPO maka dia berhak mendapatkan satu Waran Seri I. Di mana setiap satu Waran Seri I memungkinkan pemegang saham membeli satu saham perusahaan yang dikeluarkan dalam portofolio. Perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia anorganik gas industri ini berencana akan memanfaatkan dana yang diperoleh dari IPO untuk mendukung pengembangan usahanya. Sekitar 49,01 persen dana yang didapatkan akan digunakan untuk pengadaan lahan untuk perluasan pabrik. Kemudian 37 persen bakal digunakan untuk peningkatan kapasitas produksi. Seiring dengan permintaan pasar yang besar. Sedangkan 13,99 persen untuk modal usaha. Dengan dana IPO yang dikantongi, diyakini ke depan kinerja perusahaan akan semakin moncer. Rencananya pengembangan usaha akan terus dilakukan dengan menambah kapasitas produksi. Saat ini kapasitas produksi mencapai 2 juta liter per tahun dan akan dinaikkan hingga menjadi 10 juta liter per tahun. Untuk itu akan dilakukan penambahan 3 unit lorry tank, 50 tabung vgl oxygen dan investasi 5.000 tabung. Dalam penawaran perdana kemarin dihadiri jajaran direksi di antaranya Komisaris Utama PT SBM, Effendi, Wakil Direktur Welly Sumanteri dan jajaran direksi lainnya. FEY/ENY
Tags :
Kategori :

Terkait