Kaltim Harus Cetak Geolog Lokal, IKN Baru Jadi Momentum Tepat

Rabu 08-09-2021,13:55 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Samarinda, nomorsatukaltim.comWacana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) mestinya jadi momentum yang pas bagi Kaltim untuk menebus ‘kesalahan’ masa lalunya. Dalam hal penyediaan sumber daya manusia (SDM) di bidang geologi. Pasalnya, geolog tak hanya berkorelasi pada penambangan batu bara dan migas saja. Namun juga punya peran penting di bidang pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah. Sampai ke urusan pencegahan bencana.

Selama ini, geolog dipahami sebagai bidang ilmu atau pekerjaan yang hanya bisa difungsikan dalam eksplorasi dan eksploitasi penambangan mineral, batu bara, dan migas saja. Sehingga Pemerintah Provinsi Kaltim dan perguruan tinggi yang ada di Bumi Etam luput menyediakan program studi geologi. Dengan pikiran bahwa geolog lulusan universitas asal Tanah Jawa sudah cukup memenuhi kebutuhan perusahaan tambang dan migas. Yang banyak tersebar di berbagai wilayah di Kaltim.

Pemahaman seperti itu ditepis oleh Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Kaltim, Fajar Alam. Menurutnya, geolog bahkan bisa dipekerjakan di banyak bidang. Baik di bidang yang dikelola oleh swasta maupun pemerintahan.

Untuk pengembangan wilayah misalnya, peran geolog teramat penting untuk menyediakan informasi geologi secara detail. Dibuat dalam bentuk peta geologi. Yang itu pun, skalanya mesti berbeda di setiap teritori pemerintahan. Karena, perencanaan pengembangan wilayah di tingkat yang lebih kecil; provinsi ke kabupaten/ kota, kabupaten/ kota ke kecamatan, kecamatan ke tingkat desa/ kelurahan, memerlukan informasi geologi yang lebih seksama.

“Di tingkat provinsi itu, harus menggunakan peta geologi dengan skala 1:50.000. Di tingkat kabupaten/kota menggunakan 1:25.000. Dan di tingkat kecamatan atau desa, 1:5.000. Peta ini harus diperbaruisecara periodik sebagai dasar pembuatan RTRW,” jelas Fajar, Selasa 7 September 2021.

Peta geologi ini mencakup keberadaan dan cakupan formasi batuan, serta sebaran patahan, rekah memanjang pada batuan, dan lipatan batuan. Sehingga secara sederhana, pemerintah bisa mengatur di mana area pemukiman serta bangunan lainnya. Untuk memastikan sarana infrastruktur yang dibangun pada kawasan tertentu dapat dimanfaatkan dengan optimal tanpa kendala geologi berarti dan memperhatikan kaidah risiko kebencanaan.

Minimnya informasi geologi ini, jika berbicara di Samarinda saja contohnya. Banyak kasus di mana rawa dan area resapan air alami ditimbun untuk kepentingan penambangan dan pemukiman. Perbukitan yang berfungsi untuk mengendapkan air agar tidak masuk ke area pemukiman juga dipapas.

Hal-hal semacam ini bisa saja dicegah andai pemerintah daerah memiliki wawasan berdasarkan data yang tepat dan lengkap. Karena dampak dari ketidaktepatan pembangunan menjadi luas belakangan ini. Titik banjir yang kian bertambah, adalah satu di antaranya. Meski secara ‘takdir’ Samarinda memang tidak bisa tidak banjir.

“Geolog mesti dilibatkan dalam menganalisis potensi bencana. Di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda hal ini sudah dilakukan. Ya, minimal di setiap tingkat BPBD harus ada satu orang geolog. Walau idealnya 2 orang,” lanjut Fajar Alam.

Selain memiliki peran yang vital dalam hal perencanaan pengembangan wilayah dan pencegahan bencana, geolog juga punya andil besar dalam pembangunan fisik infrastruktur. Dampak yang paling bisa dirasakan dengan diperolehnya data geologi yang kompleks dari sebuah proyek pembangunan. Baik gedung, jalan, dan jembatan. Satu di antaranya adalah usia bangunan yang lebih panjang.

 “Walau memang, penyediaan informasi geologi yang lengkap membutuhkan biaya yang mahal. Di antaranya karena butuh pemetaan geologi dan kadangkala berlanjut hingga pengeboran bahkan analisis laboratorium,” tuturnya.

Di luar bidang profesional, keberadaan geolog juga diperlukan di dalam parlemen atau pun lembaga eksekutif. Karena selain bisa membuat RTRW yang tepat, juga bisa mengefisiensikan anggaran pembangunan. Dalam proses penganggaran dan pembuatan kebijakan.

Secara sederhana, geolog adalah garda terdepan dalam setiap pekerjaan fisik. Geolog yang hebat akan membuat perencanaan yang tepat. Perencanaan yang efektif dan efisien akan membawa arah pembangunan menjadi lebih tepat guna pula.

Sayangnya, keterbukaan wawasan soal pentingnya peran geolog di pekerjaan eksplorasi dan perencanaan pembangunan serta analis bencana ini lambat disadari oleh Pemprov Kaltim.

Padahal atas beberapa faktor; Kaltim memiliki banyak potensi sumber energi dan bahan galian serta air tanah yang berpotensi ekonomi, dan risiko kebencanaan yang harus dipahami dengan seksama. Sehingga arah pengembangan Provinsi Kalimantan Timur ini.

Memerlukan perencanaan wilayah yang baik, dengan memperhatikan informasi kegeologian yang rinci sehingga optimasi perencanaan atau penataan kawasan dapat dilakukan dengan memperhatikan sebaran keberadaan potensi sumberdaya bahan galian maupun potensi kebencanaan yang ada untuk mengoptimalkan kemajuan kawasan namun juga memerhatikan aspek lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat.

Tags :
Kategori :

Terkait